Kabar24.com, JAKARTA - Polisi memperkirakan sedikitnya 38 orang Warga Negara Indonesia (WNI), 37 pria dan satu wanita, ikut tergabung sebagai Foreign terorist Fighters (FTT) bersama pemberontak di Marawi, Filipina.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menyebutkan sekitar dua belas dari dari ke 38 orag tersebut telah kembali berada di Indonesia, empat orang tewas sementara sisanya diduga masih berada di Filipina hingga saat ini.
“Enam sudah dideportasi oleh pemerintah Filipina, yang diduga tewas ada 4 orang, kemudian kembali ke Indonesia ada enam, lima pria dan satu wanita,” katanya, Jumat (2/6/2017).
Kendati telah tergabung dalam aksi terorisme, kedua belas orang yang kembali ke Indonesia tersebut tidak akan mendapatkan sanksi hukum pidana, kecuali jika ketahua membawa senjata api masuk ke wilayah Indonesia, atau berpotensi dicabut kewrganegaraannya jika memenuhi unsur membela kepentingan negara lain sesuai undang-undang Imigrasi.
“Yang jelas diamankan dulu, kalau masuk pasti gak punya dokumen. Masuk ke Miangas mereka naik perahu, tempat pemeriksaan gak ada di sana, pasti akan diamankan dulu. Kalau bawa senjata api kena UU Darurat karena di sini tidak boleh bawa senjata api sembarangan,” tambahnya.
Untuk mencegah para WNI yang sempat bergabung dalam aksi terorisme ini keluar dan mempegaruhi masyarakat, maka akan dilakukan proses deradikalisasi. Setyo berharap seluruh pihak terkait bisa ambil bagian dalam proses ini.
Sementara itu, gua mencegah masuknya teroris dari Filipia ke Indonesia, pihak Polri telah menemparkan 119 personel tambahan di Sulawesi Utara, khususnya di tiga pulau terluar yang mendekati perbatasan antara Indonesia-Filipina yakni pualu Marore, Miangas, dan Nanusa. Selain itu, akan ada pula perkuata dari anggota Brimob Nusantra yang akan disebar untuk memperkuat perbatasan bersama denga TNI yang telah ditempatkan terlebih dahulu.
“Itu adalah pulau-pulau yang terluar di Sulawesi Utara dan jarak paling dekat dari Filipina Selatan. Rencana akan diperkuat oleh Brimob Nusantara, ini perkuatan dari Brimob Polda lain sekira 200 orang nanti akan disebar memperkuat perbatasan bersama-sama dengan TNI yang sudah menempati pos di perbatasan juga,” jelasya.
22 WNI Diperkirakan Masih di Filipina, Diduga Gabung dengan Teroris
Polisi memperkirakan sedikitnya 38 orang Warga Negara Indonesia (WNI), 37 pria dan satu wanita, ikut tergabung sebagai Foreign terorist Fighters (FTT) bersama pemberontak di Marawi, Filipina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Juli Etha Ramaida Manalu
Editor : Andhika Anggoro Wening
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
5 jam yang lalu
Gibran Perdana ke Solo setelah Jadi Wapres, Ini Kegiatannya
5 jam yang lalu