Bisnis.com, MANADO -- Badan Pusat Statistik (BPS) melansir indeks harga konsumen (IHK) di Manado mengalami penurunan atau terjadi deflasi sebesar -1,13 pada Mei 2017.
Deflasi ini merupakan yang tertinggi diantara 12 kota yang mencatat deflasi sepanjang Mei 2017.
Mohamad Edy Mahmud, Kepala BPS Perwakilan Sulawesi Utara, mengatakan IHK Manado tercatat 127,31 pada Mei 2017, turun dibandingkan dengan posisi April 2017 sebesar 128,77. Dia menjelaskan, deflasi terjadi berkat penurunan 5 kelompok pengeluaran, terutama kelompok bahan makanan sebesar -4,57.
"Secara lebih detail, tomat sayur menjadi kontributor deflasi terbesar di antara kelompok bahan makanan," ujarnya di Manado, Jumat (2/6/2017).
Di Mei 2017, tomat sayur mengalami deflasi hingga -1,1428. Adapun, selama Januari-April 2017 harga tomat sayur secara konsisten mengalami kenaikan, termasuk di April 2017 di mana secara keseluruhan IHK mengalami penurunan.
Di pasaran, harga tomat sayur kini mencapai Rp8.000 per kg. Sebelumnya, harga tomat sayur sempat melesat di kisaran 18.000 per kg. Untuk diketahui, tomat sayur merupakan salah satu komponen penting dalam pola konsumsi masyarakat Sulawesi Utara. Tomat sayur bersama rica atau cabai rawit merah merupakan bahan utama pembuatan sambal dabu-dabu, sambal khas Minahasa.
Baca Juga
Edy menuturan, tingkat deflasi yang terjadi pada Mei 2017 menunjukkan harga komoditas utama di Sulut mulai bergerak ke level normal. Tren inflasi juga dinilai sudah melandai dibandingkan dengan periode Januari-Maret 2017.
Untuk diketahui, tren inflasi di Manado mulai jinak sejak April 2017 di mana saat itu deflasi tercatat -0,02%. Sebelumnya, dalam tiga bulan pertama 2017, inflasi di Manado secara berturut-turut bertengger di di papan atas sehingga inflasi dalam empat bulan berjalan telah mencapai 2,49%. Angka tersebut dinilai tinggi karena sepanjang 2016 Manado hanya mencetak inflasi 0,35%.