Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buku Bung Karno Menerjemahkan Al-Quran Dirilis

Wakil Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin meluncurkan buku berjudul Bung Karno Menerjemahkan Al-Quran sebagai salah satu bentuk kontribusi terhadap pemecahan persoalan kebangsaan.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil (tengah) mengamati lukisan Presiden Soekarno saat mengunjungi Perpustakaan Nasional Bung Karno di Blitar, Jawa Timur, Rabu (8/3)./Antara-Irfan Anshori
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil (tengah) mengamati lukisan Presiden Soekarno saat mengunjungi Perpustakaan Nasional Bung Karno di Blitar, Jawa Timur, Rabu (8/3)./Antara-Irfan Anshori

Kabar24.com, SURABAYA - Wakil Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin meluncurkan buku berjudul "Bung Karno Menerjemahkan Al-Quran" sebagai salah satu bentuk kontribusi terhadap pemecahan persoalan kebangsaan.

"Buku ini menyuntikkan kembali kesadaran tentang betapa berharganya nilai-nilai kebangsaan dan keislaman kita," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, semua itu sudah tuntas dirumuskan oleh para "founding fathers" sehingga tak ada lagi dikotomi antara Indonesia dan Islam, bahkan keduanya lebur serta sinergis, seperti yang terlihat pada figur Bung Karno.

Gus Ipin, sapaan akrabnya, menyampaikan salah satu tantangan serius yang sedang dihadapi saat ini adalah soal ideologi kebangsaan dan keislaman Indonesia yang dinilainya terjadi upaya pembenturan dan dikesankan sebagai dua hal berbeda.

Dikotomi ini, kata dia, bukan hanya tidak tepat, tapi bertentangan dengan filosofi lahirnya bangsa Indonesia yang lahir dari sintesa antara kebangsaan dan keislaman.

"Indonesia lahir dari perjuangan para nasionalis dan tokoh Islam. Keduanya bahu-membahu membawa Indonesia lepas dari jerat penjajahan," ucapnya.

Karena itulah, lanjut dia, buku yang diterbitkan Mizan tersebut merupakan salah satu bentuk kontribusi terhadap persoalan tersebut di atas.

Pria pemegang rekor wakil bupati termuda tersebut menjelaskan peluncuran buku ini dengan memanfaatkan momentum Juni sebagai "Bulannya Bung Karno", yaitu lahir pada 6 Juni dan wafat 21 Juni.

Dalam buku tersebut, Gus Ipin mengupas tuntas pemikiran Bung Karno tentang keindonesiaan, namun karena menggunakan perspektif tafsir Al-Quran maka membedakan dengan buku tentang Bung Karno lainnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj pada siaran pers menyampaikan buku karya Gus Ipun lahir pada waktu yang tepat untuk menjelaskan kepada rakyat Indonesia bahwa azas-azas bangsa ini, terutama Pancasila selaras dengan pesan-pesan Al-Quran dan nilai-nilai Islam.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper