Kabar24.com, JAKARTA — Partai Golkar memutuskan untuk mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden dalam Pemilihan Presiden 2019. Partai pimpinan Setya Novanto itu juga menyerahkan kepada Jokowi untuk mencari pendamping sevagai calon wakil presiden.
Mencermati hal ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga mantan ketua Umum Partai Golkar turut berkomentar.
Menurutnya, usulan cawapres mendamping Jokowi terlalu dini untuk dibahas.
Seperti diketahui, dalam Rapimnas Golkar, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie mengusulkan agar partai berlambang pohon beringin itu untuk mencari pendamping capres yang diajukan untuk 2019.
"Ical tentang wapres, memang perlu, tapi persoalannya apakah sudah waktunya?" katanya, di Rumah Dinas Wakil Presiden, Selasa (23/5/2017).
Menurutnya, penetapan capres dan cawapres idealnya membutuhkan kesepakatan koalisi antarpartai.
"Presiden dan Wapres itu selalu bukan keinginan satu partai. Jadi pembicaraannya koalisi, bahwa Golkar sudah menyiapkan calonnya, itu tentu baik-baik saja," jelasnya.
Dia melanjutkan, " Tapi koalisi saja belum terbentuk, apalagi mengusulkan pasangannya. Golkar perlu mengevaluasi kader yang cocok untuk itu. Yang jelas bukan saya," katanya sambil tertawa.
Kalla menegaskan bahwa seusai 2019, dirinya tidak akan ambil bagian dalam percaturan politik kembali.
"Saya kan mau istirahat setelah ini, pastilah itu ingin menikmati waktu dengan cucu dan sebagainya."