Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TRUMP SUKSES JUALAN, Arab Saudi Borong Senjata Senilai 110 Miliar Dolar AS

Trump berhasil menjalankan misi marketing saat melakukan kunjungan ke Arab Saudi.
Presiden AS Donald Trump dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman/Istimewa
Presiden AS Donald Trump dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman/Istimewa

 

Kabar24.com, RIYADH - Trump berhasil menjalankan misi marketing saat melakukan kunjungan ke Arab Saudi.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump membukukan kesepakatan persenjataan senilai 110 miliar dolar AS (sekitar Rp1,4 biliun) dengan Arab Saudi, Selasa, saat ia melakukan kunjungan perdananya ke luar negeri.

Demikian ditulis Antara dari Reuters, Minggu (21/5/2017).

Kesepakatan persenjataan, ditambah dengan investasi yang menurut Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson bisa mencapai total senilai 350 miliar dolar, merupakan pencapaian utama pada hari pertama kunjungan Trump di Riyadh.

Arab Saudi merupakan negara pertama yang ia kunjungi dalam lawatan sembilan harinya di Timur Tengah dan Eropa.

Ketika berbicara kepada para wartawan setelah upacara peresmian kesepakatan, Trump mengatakan "ini hari yang luar biasa".

Ia juga berbicara soal "ratusan miliar dolar investasi ke Amerika Serikat dan lapangan kerja, lapangan kerja, lapangan kerja. Jadi, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada rakyat Arab Saudi." Raja Saudi, Salman bin Abdulaziz, menyambut Trump dengan sangat hangat.

Saat pesawat tiba, Raja menemui Trump di bawah tangga pesawat kepresidenan AS, Air Force One, menyalami istri Trump, Melania, masuk ke mobilnya bersama Trump dan kemudian menjalani sebagian besar hari itu bersama-sama Trump.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir menyebut hasil pertemuan Trump dengan Raja Salman sebagai "awal dari titik kembali" antara Amerika Serikat, Arab Saudi dan sekutu-sekutunya di Teluk.

Baik al-Jubeir maupun Tillerson menerangkan bahwa kesepakatan persenjataan itu, yang dibukukan pada hari Hassan Rouhani terpilih kembali sebagai presiden Iran, ditujukan untuk mengimbangi Iran.

Tillerson mengatakan Rouhani harus menggunakan periode kedua jabatannya sebagai presiden untuk mengakhiri uji coba peluru kendali balistik Iran serta berhenti mendorong paham garis keras di kawasan.

Menlu Tillerson. ia tidak berencana berbicara dengan menteri luar negeri Iran namun mengatakan kemungkinan akan berbicara "pada saat yang tepat."

Al-Jubeir mengatakan Trump dan Raja Salman sepakat bahwa tindakan harus diambil untuk memastikan bahwa Iran tidak melanjutkan "kebijakan agresif di kawasan."

Lawatan Trump ke luar negeri diumumkan Gedung Putih sebagai peluang untuk mengunjungi tempat-tempat suci tiga agama utama dunia serta bertemu dengan para pemimpin Arab, Israel dan Eropa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper