Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Mobil di Jateng Masih Stagnan

Pelaku industri otomotif di Jawa Tengah menilai pasar mobil pada 2017 masih akan stagnan, kendati kondisi ekonomi lebih positif dan ada optimisme di pusat bahwa penjualan tahun ini akan membaik
Ilustrasi./Bisnis
Ilustrasi./Bisnis

Bisnis.com, SEMARANG — Pelaku industri otomotif di Jawa Tengah menilai pasar mobil pada 2017 masih akan stagnan, kendati kondisi ekonomi lebih positif dan ada optimisme di pusat bahwa penjualan tahun ini akan membaik.

Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dirilis PT Astra International Tbk. pada Selasa (17/5), total distribusi mobil dari pabrikan ke diler atau wholesale pada periode Januari-April 2017 mencapai 373.407 unit.

Jumlah itu meningkat sekitar 6,05% dibandingkan dengan kurun waktu yang sama tahun lalu sebanyak 352.072 unit. Di sisi lain, kondisi ekonomi di Jateng sepanjang tahun berjalan lebih positif dan diperkirakan akan terjaga hingga penghujung 2017.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, pertumbuhan ekonomi di provinsi tersebut pada kuartal I/2017 mencapai 5,20% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan itu lebih besar dari nasional pada kurun waktu yang sama sebesar 5,01%.

Regional Manager PT Sejahtera Sunindo Trada Isbowo P H selaku diler Suzuki dengan wilayah penjualan di Karesidenan Semarang, Pati dan sekitarnya mengatakan meski ada optimisme penjualan akan lebih baik dari tahun lalu, namun fakta di lapangan berbicara lain.

“Tahun ini kami melihat pasar itu flat, meskipuun kami punya target lebih dari tahun lalu tapi faktanya pasar masih flat. Biasanya menjelang Ramadan dan Idulfitri pasar bergairah tapi ini belum terlihat,” katanya baru-baru ini.

Dia menyebut, dari fakta di pasar daya beli menengah ke atas turun. Di wilayah penjualannya, pada tahun lalu total pasar semua merek mencapai sekitar 35.000 unit dan tahun ini diperkirakan sama. Pada tahun ini, pihaknya menargetkan penjualan hingga 4.652 unit.

Adapun realisasi penjualan tahun lalu mencapai sekitar 3.750 unit. Capaian penjualan pada 2016 itu menurutnya di bawah estimasi. Tahun ini dia berharap pada produk baru Ignis yang diharapkan dapat menambah volume penjualan. Produk buatan Suzuki di India itu diharapkan dapat berkontribusi sekitar 20% terhadap total penjualan.

Herman Huta, Branch Manager Honda Gajah Mada PT Mandalatama Armada Motor mengamini hal tersebut. Menurutnya pasar stagnan akibat kondisi politik yang tidak stabil. Hal itu dinilainya mempengaruhi pasar menengah ke atas.

Pihaknya dengan wilayah penjualan di sekitar Karesidenan Semarang hingga Jepara dan Blora tahun ini hanya menargetkan 2.245 unit. Target tersebut menyamai target yang dipatok pada 2016 di angka yang sama. Dia melanjutkan, bahkan tahun lalu target tidak tercapai dan hanya terealisasi 2.194 unit. Padahal, tahun ini penjualan Honda disokong beberapa produk baru.

“Sepanjang tahun ini beberapa merek turun tapi ada yang naik. Sebetulnya pasar stagnan daya beli belum terlihat naik,” tuturnya.

Michael Basuki, Sales Manager PT Automobil Jaya Abadi atau Mazda Semarang mengatakan hal serupa. Penjualan di Semarang khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya belum terlalu baik. Dia menilai meski indikator ekonomi sudah baik dan stimulus seperti suku bunga lebih rendah telah diterapkan, hal itu belum membuat konsumen percaya diri.

“Pasar mobil itu sebenarnya menurun, tapi banyak merek keluarkan jenis baru dan berikan uang muka rendah untuk naikan penjualan. Hanya daya beli masyarakat belum naik,” ujarnya.

Kendati demikian, lanjut dia, pihaknya optimistis penjualan akan meningkat sekitar 5% tahun ini. Hal itu tak terlepas dari lima produk anyar yang akan dilepas ke pasar pada 2017.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper