Bisnis.com, BALIKPAPAN - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan memprediksikan harga bahan pangan akan naik menjelang bulan puasa dan hari raya idul fitri.
Selama lima tahun terakhir, rata-rata inflasi month to month menjelang bulan puasa dan hari raya adalah 1,48%, sedangkan level inflasi yang dianggap normal selama periode tersebut adalah 0,48%.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Suharman Tabrani mengatakan level rata-rata inflasi sepanjang lima tahun terakhir itu didominasi oleh andil dari volatile food seperti beras, kacang panjang, bawang merah, dan telur.
"Adapun andil dari administered price berasal dari harga tiket angkutan udara," jelas Suharman, Selasa (16/5/2017).
Oleh karena itu, bank sentral mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk peduli terhadap laju inflasi, dengan harapan masyarakat mampu mengendalikan konsumsinya selama bulan puasa, alias tidak panic buying.
Selasa (16/5/2017), bank sentral menggelar Dialog Ulama Peduli Inflasi, bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Balikpapan. Kegiatan ini merupakan rangkaian program peduli inflasi yang telah diselenggarakan sejak awal tahun.
Dalam kegiatan tersebut, bank sentral menyampaikan perkembangan terbaru perekonomian di kota minyak. Selain itu, bank sentral juga meminta agar para ulama ikut menyosialisasikan kesadaran berbelanja sesuai kebutuhan dalam tausiyah-tausiyah ramadhan nanti.
Sementara itu, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi berpesan agar para ulama menghindari isi tausiyah yang bersifat multitafsir, khususnya pada tausiyah monolog.
"Kami harap ulama juga menyerukan kemandirian pangan, salah satunya dengan pemanfaatan lahan pekarangan di rumah, selain itu juga mengajak masyarakat bersama-sama bijak dalam berbelanja terutama menjelang ramadhan," tutup Rizal.