Bisnis.com, PONTIANAK – Lions Club International berharap dengan digelarnya Konvensi Nasional ke 41 di Kota Pontianak semakin memperkenalkan ibu kota Kalimantan Barat ini ke panggung internasional.
Ketua Umum Pelaksana Konvensi Tatang Suyono Yap mengatakan, konvensi tersebut sangat berdampak besar bagi roda ekonomi kota ini karena dihadiri hampir 1.500 peserta berasal dari mancanegara seperti Selandia Baru, Australia, Singapura, dan Malaysia.
“Mungkin hampir lebih 100 peserta dari luar negeri, sementara anggota lain yang sudah terdaftar di panitia datang ke hotel-hotel mencapai 1.200 orang, masih ada lagi yang belum datang,” kata Tatang kepada Bisnis di Pontianak, Jumat (12/5/2017).
Lions Club adalah organisasi sosial dengan latar belakang anggotanya adalah para pengusaha, birokrat dan pensiunan dari sejumlah instansi badan usaha milik negara (BUMN) dan instansi pemerintah lainnya.
Organisasi ini secara global sudah berumur 100 tahun dengan kantor pusat berada di Oakbrook, Illinois, Amerika Serikat. Di Indonesia ada 335 club, sementara di Kota Pontianak baru 8 club. Total seluruh dunia beranggotakan 9.448 orang.
Tatang mengutarakan, sangat senang Pontianak bisa menjadi tuan rumah kegiatan yang berlangsung sejak 11 hingga 13 Mei 2017 tersebut. Anggota-anggota organisasi mendatangi lokasi kuliner dan souvenir.
“Bahkan hotel-hotel di Pontianak hampir penuh terisi karena kehadiran anggota kami. Mereka tersebar menginap dan menyelenggarakan rapat setiap distrik (klub) di setiap hotel seperti Aston, Orchadz Hotel, Harris Hotel dan Kapuas Hotel,” tuturnya.
Ketua Dewan Gubernur Lions Club Indonesia Eveline N. Chandra mengatakan, organisasi ini berorientasi terhadap aktivitas sosial. Sejumlah kegiatan yang sudah dan masih terus dilaksanakan seperti operasi mata, pemberian kacamata, operasi bibir sumbing, pengobatan gratis, dan sampai pada aspek pelestarian lingkungan.
Dalam penanaman bibit bakau dan konvensi tersebut juga dihadiri International Director Lions Club Tony Benbow. Dia koordinator wilayah kerja Australia, New Zealand, Indonesia dan sebagian negara-negara di Asia Pasifik.
“Kami sebelum konvensi menanam 1.400 bibit pohon mangrove di pantai utara Desa Pasir, Mempawah. Rencananya kami akan tanam 40.000 bibit bakau. Kegiatan menanam bakau di wilayah itu sudah kami jalankan sejak 6 bulan lalu,” ucapnya.
