Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gerindra Tak Sakit Hati pada Ridwan Kamil

Partai Gerindra menyatakan tidak marah atau sakit hati terhadap Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil, kata politisi Gerindra Bucky Wikagoe.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bersepeda meninggalkan kantornya, Jumat (27/9/2013)./JIBI-Rachman
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bersepeda meninggalkan kantornya, Jumat (27/9/2013)./JIBI-Rachman

Kabar24.com, BANDUNG - Partai Gerindra menyatakan tidak marah atau sakit hati terhadap Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil, kata politisi Gerindra Bucky Wikagoe.

"Gerindra tidak marah kepada Emil (sapaan akrab Ridwan Kamil), itu haknya. Akan tetapi, ini kan soal etika yang harus diperhatikan oleh yang bersangkutan," kata Bucky di sela jumpa pers Rapimda Partai Gerindra Jabar di Bandung, Rabu (26/4/2017).

Partai Gerindra menilai Ridwan telah menyalahi etika politik, karena menerima pinangan Partai NasDem untuk menjadi bakal calon gubernur Jawa Barat 2018.

Partai pimpinan Prabowo Subianto itu telah mendukung penuh Ridwan Kamil pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung 2013, kemudian mengantarkannya menjadi pemenang.

"Yang menjadi persoalannya adalah ketika Ridwan Kamil. Coba bayangkan pada bulan Februari lalu Pak Ridwan Kamil mengakui perahunya Gerindra dan tidak akan pernah melupakan Gerindra, bahkan mempersilakan Gerindra mengklaim keberhasilannya," kata Bucky.

Pernyataan itu dilontarakan Ridwan Kamil saat mengadiri ulang tahun Gerindra di Kantor DPD Partai Gerindra Jabar pada Februari 2017.

"Namun, tiba-tiba, beliau menerima pinangan untuk dideklarasikan, bahkan hadir pada deklarasi Partai NasDem," kata Bucky.

Menurut dia, keputusan Ridwan Kamil menerima pinangan Partai NasDem makin memperjelas, bahwa Partai Gerindra menutup dukungan untuk yang bersangkutan pada Pilgub Jabar.

Ia menegaskan Gerindra tidak akan berkoalisi dengan NasDem karena perbedaan misi yang sangat berseberangan.

"NasDem mengajukan tiga syarat kepada Emil, seperti tidak bergabung menjadi kader di parpol dan mendukung Jokowi menjadi Presiden RI pada Pilpres 2019. Hal ini yang sangat mengganggu Partai Gerindra," kata Bucky.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper