Minta Pengusaha Optimis, Wapres JK Sebut Sandiaga Uno

Kabar24.com, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan menumbuhkan semangat pada generasi muda agar mau menjadi pengusaha merupakan salah satu cara untuk mengurangi ketimpangan di Indonesia.

Hal tersebut dikatakan Wapres saat menutup Kongres Ekonomi Umat 2017 yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Senin (24/4/2017).

Dia mengatakan pengusaha juga diharapkan tidak hanya bermodal pekerja keras saja, namun juga harus pintar, optimis dan tidak mengeluh dalam menjalankan bisnisnya.

Kalla mencontohkan pengusaha dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, yang turut hadir dalam penutupan kongres itu. Menurutnya,  Sandiaga merupakan sosok pengusaha muda yang memiliki jiwa optimis.

"Pengusaha harus optimistis kayak Sandiaga ini. Dia berbulan-bulan masuk dari lorong ke lorong, Alhamdulillah hasilnya ada," katanya, Senin (24/4/2017).

Adapun, Kalla membandingkan dirinya dengan Sandiaga Uno, yang sama-sama pengusaha namun akhirnya masuk ke dunia politik.

Kalla mengatakan dirinya baru memutuskan untuk masuk ke dunia politik pada umur 60, berbeda dengan Sandiaga yang berani terjun diumurnya relatif muda.

"Saya selalu bilang anak saya jangan buru-buru masuk dunia politik lebih baik jadi pengusaha dulu. Tapi kalau seperti Sandi sudah masuk dunia politik, tidak apa-apa ya sudah, karena sudah jadi pengusaha dulu," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, JK juga menyinggung mengenai ketimpangan antara yang kaya dan miskin yang masih cukup tinggi di Jakarta. 

Dia mengatakan hal tersebut harus menjadi perhatian utama pasangan gubernur-wakil gubernur baru yang akan dilantik pada Oktober mendatang.

"Nah, ini lah tugasnya wagub Sandi ini," ujarnya 

Seperti diketahui, duet Anies Baswedan-Sandiaga Uno hampir pasti menjadi pasangan pemimpin DKI baru tang akan dilantik pada Oktober nanti.

Berdasarkan hasil quick count KPU DKI, duet Anies Baswedan-Sandiaga Uno meraih perolehan suara sebanyak 57,95% atau 3.239.668 pemilih.

Hasil itu mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dengan selisih relatif jauh, yakni 42,05% atau 2.350.887 suara.