Bisnis.com, MANADO - Bank Indonesia (BI) memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi Gorontalo bakal mengalami percepatan pada kuartal II/2017, didorong oleh penguatan sektor konsumsi seiring peningkatan pendapatan masyarakat.
Kepala Perwakilan BI Gorontalo, Suryono mengatakan pendapatan masyarakat meningkat berkat panen raya yang berlangsung di akhir kuartal I/2017 dan awal kuartal II/2017. Sejalan dengan hal tersebut, permintaan penarikan uang tunai ke perbankan juga naik.
"[Penarikan uang] Itu menjadi indikasi, masyarakat berencana menggunakan uangnya untuk kegiatan ekonomi, baik yang bersifat produktif maupun konsumtif," jelasnya kepada Bisnis.com, Senin (10/4/2017).
Suryono mengungkapkan, momentum bulan suci Ramadan dan hari raya Idulfitri 1438 Hijriyah yang jatuh pada kuartal II/2017 juga bakal mendorong konsumsi masyarakat Gorontalo. Pasalnya, momentum itu merupakan tradisi keagamaan yang sangat penting bagi masyarakat Gorontalo di mana 97,5% penduduknya beragama Islam.
Untuk diketahui, konsumsi rumah tangga menyumbang 60,77% terhadap produk domestik regional bruto atau PDRB dan memberi andil terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 4,10%. Secara keseluruhan. pertumbuhan ekonomi Gorontalo pada 2016 mencapai 6,52%. Adapun tahun ini BI memproyeksi pertumbuhan ekonomi provinsi berjuluk Serambi Madinah itu mencapai kisaran 6,8%-7,2%.
Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, BI mengestimasi laju pertumbuhan ekonomi Gorontalo mengalami perlambatan seiring pola konsumsi di awal tahun yang belum menggeliat. Namun, pada kuartal II/2017, laju pertumbuhan diperkirakan menguat dengan kisaran pertumbuhan 6,4%--6,8%.
Baca Juga
"Kami berharap momentum akselerasi pertumbuhan di triwulan kedua juga diperkuat dengan investasi pemerintah yang harus sudah didorong sejak awal tahun," jelas Suryono.