Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dinilai Melanggar Batas, Sekutu Suriah Siap Balas Serangan AS

Pusat komando gabungan yang terdiri dari pasukan Rusia, Iran dan sejumlah kelompoak milisi pendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad menyatakan serangan AS pada pada pangkalan udara negara itu telah melampaui batas garis merah sehingga akan memicu serangan balik dan meningkatkan dukungan pada sekutu mereka.
Serangan rudal di Laut Mediterania yang menjadi bagian dari serangan rudal terhadap Suriah pada 7 April 2017./.Reuters
Serangan rudal di Laut Mediterania yang menjadi bagian dari serangan rudal terhadap Suriah pada 7 April 2017./.Reuters

 

Kabar24.com, JAKARTA—Pusat komando gabungan yang terdiri dari pasukan Rusia, Iran dan sejumlah kelompoak milisi pendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad menyatakan serangan AS pada pada pangkalan udara negara itu telah melampaui batas “garis merah" sehingga akan memicu serangan balik dan meningkatkan dukungan pada sekutu mereka.

AS menembakkan belasan rudal ke pangkalan udara Suriah Jumat lalu setelah pemerintah negara itu menuding adanya serangan kimia oleh pasukan pemerintah Suriah awal pekan lalu. Akibatnya, AS melancarkan serangan sehingga memicu kritikan dari sekutu Assad termasuk Russia dan Iran.

"Apa yang dilakukan oleh AS di Suriah telah melampaui batas garis merah. Mulai hari ini kami akan membalas setiap agresi atau setiap pelanggaran batas dan AS tahu kami mampu membalasnya,” menurut pernyataan pusat komando itu melalui media Ilam al Harbi sebagaimana dikutip Reuters, Senin (10/4/2017).

Menlu AS Rex Tillerson menyalahkan Rusia yang tidak berperan mencegah serangan kimia. Menurutnya Moskow gagal menjalankan kesepakatan pada 2013 untuk mengamankan dan menghancurkan senjata kimia milik Suriah.

Dia mengatakan bahwa AS berharap Rusia berpikir ulang untuk beraliansi dengan Suriah karena setiap serangan yang dilakukan Suriah juga akan membuat Rusia ikut bertanggung jawab kalau tidak mengantisipasinya.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan bahwa serangan AS terhadap Suriah tidak bisa dibenarkan dan telah melanggar hukum internasional.

Kedua pemimpin juga mengimbau dilakukannya investigasi yang objektif untuk menyelidiki insiden serangan senjata kimia di Idlib, Suriah. Mereka juga menyatakan siap untuk membantu memerangai kelompm teroris, menurut pihak Kremlin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper