Kabar24.com, JAKARTA -- Carrie Lam, wanita pegawai negeri yang didukung Beijing terpilih sebagai pemimpin baru Hong Kong dalam satu pemilihan hari ini, Minggu (26/3/2017).
Lam tampil sebagai pemenang di tengah tudingan kuatnya campur tangan China atas wilayah yang menjadi salah satu poros keuangan dunia itu.
Mayoritas dari penduduk kota yang berjumlah 7,5 juta itu tidak berhak menentukan pemimpin mereka. Pemimpin Hong Kong dipilih oleh sebuah komite yang berjumlah 1.200 orang setelah sejumlah kandidat ditetapkan. Komite tersebut dipenuhi oleh kelompok loyalis Beijing.
Lam akan menjadi Kepala Eksekutif wanita pertama Hong Kong setelah dilantik 1 Juli mendatang. Dia meraih 777 suara dan pesaing terdekatnya, mantan Menteri Keuangan John Tsang memperoleh 365 suara.
Sedangkan kandidat ketiga adalah Woo Kwok-hing yang hanya mengumpulkan 21 suara sebagaimana dikutip Reuters, Minggu (26/3/2017).
Pemilihan sempat diwarnai kericuhan setelah kelompok pendukung para kandidat bentrok dengan polisi. Polisi menggunakan barikade logam untuk memisahkan kedua kelompok yang bersitegang.
Baca Juga
Sebagian besar warga berpendapat Carrie Lam sudah terjamin akan menang karena dukungan Beijing. Warga juga menunggu apakah dia akan melakukan reformasi politik di wilayah yang dulunya dikuasai Inggris tersebut.
Sebelumnya pada 2017 warga Hong Kong boleh memilih langsung pemimpinnya. Tetapi China semakin mengetatkan kendali politiknya dan kini, kesenjangan antara penduduk Hong Kong dan pemimpin komunis di Beijing semakin besar.
Generasi muda khususnya marah dengan reformasi politik yang mandeg di sana. “Pemerintah China berusaha keras untuk mencegah setiap gerakan pro-demokrasi,” kata Yvonne Leung, mantan ketua Serikat Mahasiswa Hong Kong University.