Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KORUPSI e-KTP: Walau Kadernya Disebut, PDI Perjuangan Apresiasi KPK

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendukung langkah Komisi Pemberantasan Korupsi mengusut aliran dana korupsi proyek pangadaan e-KTP, walaupun sejumlah kader partai itu disebut-sebut menerima dana bancakannn
Ilustrasi./.Bisnis
Ilustrasi./.Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA– Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendukung langkah Komisi Pemberantasan Korupsi mengusut aliran dana korupsi proyek pangadaan e-KTP, walaupun sejumlah kader partai itu disebut-sebut menerima dana bancakan.

“PDI Perjuangan tegas anti terhadap korupsi. Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri bilang tidak ada ruang untuk korupsi,” ujar politisi PDI Perjuangan Arteria Dahlan dalam acara diskusi di Jakarta, Sabtu (11/3/2017).

Dia menilai kasus korupsi pengadaan e-KTP sudah dibuka KPK secara terang benderang. Pada sidang Pengadilan Tipikor, Kamis (9/3/2017), Jaksa KPK membacakan surat dakwaan berisi nama-nama yang diduga menerima aliran dana, termasuk kader PDI Perjuangan.

“Kami apresiasi. PDI dukung penuh upaya hukum pimpinan KPK walaupun ada nama anggota kami,” katanya.

Sejumlah politisi PDI Perjuangan yang disebut jaksa KPK antara lain mantan Wakil Ketua Badan Anggaran DPR Olly Dondokambey, mantan Wakil Ketua Komisi II DPR Ganjar Pranowo, dan mantan Anggota Komisi II DPR Yasonna Laoly. Kepada media, para kader Partai Banteng Moncong Putih itu sudah membantah menerima dana korupsi.

Arteria meminta pengusutan kasus korupsi e-KTP bisa dituntaskan pada tahun ini. Meski demikian, dia mengingatkan KPK dan publik untuk tetap mengedapankan asas praduga tidak bersalah.

Jika memang bersalah, Arteria meminta langkah penegakan hukumnya dilanjutkan sampai tahap pengadilan. Sebaliknya, bila memang tidak menerima duit nama mereka di publik bisa segera dipulihkan.

Apalagi, tambah Anggota Komisi II DPR ini, sejumlah nama yang diduga menerima dana berpotensi akan bertarung dalam Pilkada 2018 maupun Pilpres 2019. Jika KPK baru bergerak pada 2018, bukan mustahil pengusutan lembaga antirasuah itu akan disebut berbau politisasi.

“Tolong disegerakan pengusutannya, jangan sampai molor. Nanti KPK dituduh ikut-ikutan politik,” ucap mantan advokat ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper