Bisnis.com, ACCRA, Ghana - Walaupun Ghana memiliki 80 persen pasokan air nasional dua tahun sebelum tanggal Sasaran Pembangunan Milenium (MDGs) pada Desember 2015, sistem pasokan air negeri tersebut menghadapi tekanan, kata beberapa pejabat di Accra pada Kamis (9/3/2017).
Ketika berbicara selama peluncuran media sebelum Hari Air Dunia pada penghujung Maret, Margaret Macauley --Kepala Manager Jaminan Kualitas Air di perusahaan milik negara Ghana Water Company Limited (GWL)-- menyatakan kebanyakan instalasi pengolahan air perusahaan tersebut menghadapi ancaman akibat polusi air dan kemerosotan lingkungan hidup yang telah mempengaruhi kualitas air mentah di lembah itu.
Menurut dia, sebagian besar instalasi pengolahan air menghadapi ancaman serius akibat tekanan dari kegiatan ekonomi, termasuk pertanian di sepanjang pinggir sungai, pembalakan liar dan pertambangan gelap yang tak terkendali.
"Tekanan ini mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk menangani mandat intinya, yaitu, kemerosotan kualitas air dan jumlah sumber daya air; biaya dan konsumsi tinggi bahan kimia pengolahan air; sangat tingginya kerugian operasional sampai 50 persen, terutama pada sumber yang terpengaruh pertambangan dan seringnya penutupan tanpa jadwal," kata wanita pejabat tersebut.
Tekanan itu juga telah mengakibatkan biaya pemeliharan yang tinggi dan sering, kekurangan kepercayaan konsumen, berkurangnya usia hidup instalasi pengolahan air, rendahnya penghasilan dan pemulihan biaya serta ancaman bagi kesehatan masyarakat secara nasional.
Selama pidato peringatan Kemerdekaan, Presiden Nana Addo Dankwa Akufo-Addo mengeluhkan tingginya tingkat polusi air di negeri tersebut .
"Pada hari seperi ini, kita tak bisa mengabaikan kondisi lingkungan hidup kita. Kita membahayakan setiap kelangsungan hidup lahan yang indah dan diberkati yang diwariskan leluhur kepada kita. Kebanyakan hutan lebat yang dulu menjadi rumah buat bermacam pohon, tanaman dan fauna, kini telah hilang," katanya.
"Hari ini, kita mengimpor kayu untuk kita gunakan, dan gambaran tanah kita sebagai hutan tropis tak lagi cocok dengan kenyataan. Danau dan sungai kita hilang, dan yang masih ada airnya tercemar," kata Presiden tersebut.
Sementara itu Ben Ampomah --Sekretaris Pelaksana Komisi Sumber Daya Air, badan pengatur semua sumber daya air di Ghana-- mengatakan kepada dalam satu wawancara dengan Xinhua--yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat siang-- situasi itu memerlukan tindakan bersama sebab itu mempengaruhi semua warga Ghana.
Ia menyatakan Presiden Ghana perlu menangani masalah semacam itu saat peringatan hari Kemerdekaan untuk menunjukkan betapa serius masalah tersebut.
"Sekarang, dalam hal cara menanggulanginya, itu adalah masalah yang perlu dijadikan sebagai urusan setiap orang; dari anak sekolah sampai lembaga yang diberi mandat untuk mengatur penggunaannya; lembaga yang memanfaatkan sumber daya itu, dan lembaga yang memiliki kegiatan yang berkaitan dengan air dan mineral," kata Ampomah.
Semua kegiatan lain, termasuk pertanian dan sumber daya yang juga memiliki dampak pada air, tanah, dan pemilik tanah yang menjual tanah mereka untuk kegiatan ekonomi serta sosial yang cenderung memiliki dampak pada sumber daya air, semuanya, mesti terlibat dalam penanganan masalah tersebut, katanya.
Ghana Hadapi Tekanan Pasokan Air
Walaupun Ghana memiliki 80 persen pasokan air nasional dua tahun sebelum tanggal Sasaran Pembangunan Milenium (MDGs) pada Desember 2015, sistem pasokan air negeri tersebut menghadapi tekanan, kata beberapa pejabat di Accra pada Kamis (9/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
11 jam yang lalu