Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tujuh Orang, Termasuk Satu WNI, Berencana Serang Rombongan Raja Salman?

Mereka berencana menyerang anggota kerajaan Arab selama kunjungan ke Kuala Lumpur. Kami berhasil mengamankan mereka di saat yang tepat.
Raja Salman saat menuruni pesawat B747-400 dengan nomor registrasi HZHM1, Rabu (1/3/2017)./Istimewa-JAS
Raja Salman saat menuruni pesawat B747-400 dengan nomor registrasi HZHM1, Rabu (1/3/2017)./Istimewa-JAS

Kabar24.com, JAKARTA -- Malaysia menyatakan telah menahan tujuh orang militan bulan lalu menjelang kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud.

Raja Salman mengunjungi Malaysia pada 26 Februari lalu dan ketujuh orang tersebut ditahan karena berencana menyerang anggota kerajaan Arab.

"Mereka berencana menyerang anggota kerajaan Arab selama kunjungan ke Kuala Lumpur. Kami berhasil mengamankan mereka di saat yang tepat," sebut Inspektur Jendral Polisi Khalid Abu Bakar seperti dikutip dari Reuters, Selasa (7/3/2017).

Dua dari tujuh orang tersebut merencanakan serangan besar-besaran dengan menggunakan kendaraan yang membawa alat peledak rakitan.

Pada Minggu (5/3/2017) Malaysia menyebut telah menahan seorang warga Malaysia dan enam warga asing yang terdiri atas seorang WNI, empat orang warga Yaman dan seorang warga Asia Timur. Penangkapan dilakukan pada 21 dan 26 Februari. Orang orang yang ditangkap diketahui memiliki hubungan dengan kelompok militan termasuk ISIS.

Dalam beberapa tahun terakhir Malaysia telah menahan ratusan orang yang diduga terhubung dengan kelompok-kelompok militan.

Negara-negara di Asia Tenggara bersiaga ketat sejak terjadinya bom bunuh diri dan penembakan oleh sejumlah orang bersenjata yang terhubung dengan ISIS di Jakarta pada Januari 2016 lalu. Sementara itu, ledakan granat di sebuah bar di daerah pinggiran Malaysia pada Juni tahun lalu melukai delapan orang. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Raja Salman mengunjungi ibu kota Malaysia Kuala Lumpur bersama 600 orang delegasi sebelum bertolak ke Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper