Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Raja Salman, Indonesia Bersiap Sambut Kunjungan Putra Mahkota Uni Emirat Arab

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Negara Persatuan Emirat Arab (PEA) Maitha Salem Alshamsi menyampaikan bahwa Indonesia siap menyambut kunjungan Pangeran Putra Mahkota PEA Mohamed bin Zayed Al Nahyan ke Indonesia.
Pangeran Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota Uni Emirat Arab./emirates247.com-WAM
Pangeran Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota Uni Emirat Arab./emirates247.com-WAM

Kabar24.com, JAKARTA - Indonesia akan kembali menerima kunjungan petinggi Arab, setelah Raja Salman dari Arab Saudi melakukan lawatan kenegaraan sekaligus berwisata.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Negara Persatuan Emirat Arab (PEA) Maitha Salem Alshamsi menyampaikan bahwa Indonesia siap menyambut kunjungan Pangeran Putra Mahkota PEA Mohamed bin Zayed Al Nahyan ke Indonesia.

"Indonesia siap menyambut kunjungan kenegaraan Pangeran Putra Mahkota Persatuan Emirat Arab (PEA), Yang Mulia Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan yang akan berkunjung ke Indonesia tahun ini," kata Menlu Retno Marsudi, seperti disampaikan dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri, diterima Selasa (7/3/2017).

Pernyataan tersebut disampaikan Menlu RI dalam pertemuan bilateral yang dilakukan di sela-sela Pertemuan Tingkat Tinggi IORA pada Senin sore (6/3) di Jakarta Convention Center (JCC).

Selain membahas rencana kunjungan kenegaraan, Menlu Retno dan Menteri Maitha juga membahas upaya peningkatan kerja sama kedua negara dalam bidang politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.

Pemerintah Indonesia dan PEA pada September 2015 telah menandatangani Nota Kesepahaman tentang Pemberantasan Perdagangan Manusia.

"Indonesia berharap kedua negara dapat melanjutkan kerja sama pemberantasan terorisme dan kejahatan transnasional lainnya," ujar Menlu Retno.

Dia menambahkan, kerja sama dalam pertukaran informasi intelijen menjadi salah satu bentuk kerja sama yang dapat dijajaki.

Menlu Retno juga telah meminta dukungan PEA atas pencalonan Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020.

Rangkaian Pertemuan IORA akan dilaksanakan pada 5-7 Maret. Acara IORA didahului pertemuan tingkat pejabat tinggi pada 5 Maret, pertemuan tingkat menteri pada 6 Maret, dan pertemuan tingkat tinggi atau KTT pada 7 Maret.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper