Bisnis.com, MOSKOW - Wakil menteri luar negeri Rusia mengatakan pada Selasa (28/2/2017) bahwa hubungan dengan Amerika Serikat berada di titik terendah sejak Perang Dingin, tapi berharap mereka bisa meningkatkan di bawah Presiden AS Donald Trump.
"Rusia akan menganalisis debut Trump kepada Kongres pada Selasa untuk tanda-tanda perubahan dalam sikap AS," kata Sergei Ryabkov kepada parlemen di Moskow.
"Ini akan menjadi penting untuk menganalisa sinyal-sinyal dan pendekatan yang akan menjadi bagian dari penampilan pertama Trump sebagai kepala negara adidaya," kata Ryabkov kepada kantor berita RIA.
"Hal yang diinginkan untuk dipercaya adalah perubahan di Washington akan membuat jendela peluang untuk peningkatan dialog antara negara kami."
Di Washington, lawan Trump menyerang dia karena sudah terlalu dekat dengan Moskow. Sebuah komite kongres AS sedang menyelidiki kontak antara kampanye pemilu Trump dan Rusia untuk melihat apakah ada komunikasi yang tidak pantas.
Hubungan antara dua kekuatan nuklir itu tegang atas sejumlah isu, termasuk Ukraina, perang di Suriah, dan hubungan dengan Iran.
Ryabkov mengatakan Rusia tidak pernah berbicara dengan Washington soal sanksi atas aneksasi Krimea, namun mengatakan akan lebih mudah untuk bekerja dengan Amerika Serikat pada krisis Suriah jika sanksi mereka dicabut.
"Kami tidak membahas dan kami tidak membahas kriteria untuk pencabutan sanksi. Pembatasan di sejumlah daerah yang tentu saja mempengaruhi kita, tapi tidak lebih dari soal kerusakan ekspor mereka ke Amerika," kata Ryabkov kepada kantor Itar Tass.