Kabar24.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta kepada para menteri dan pemerintah provinsi untuk mempercepat pembangunan infrastruktur serta fokus pada sektor kelautan dan perikanan di Maluku.
Siang ini, Selasa (21/2/2017), presiden menggelar rapat terbatas dengan sejumlah menteri soal evaluasi terhadap pelaksanaan proyek strategis nasional dan proses prioritas di Provinsi Maluku.
Menteri yang hadir yakni Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Kepala BKPM Thomas Lembong, Menteri LHK Siti Nurbaya, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Gubernur Provinsi Maluku Said Assagaff juga turut hadir.
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengatakan Maluku memiliki tantangan khusus yang berbeda dibandingkan dengan provinsi lain.
Tantangan utama yang dihadapi yakni soal konektivitas, baik konektivitas antarwilayah dalam satu pulau, konektivitas antarpulau, maupun konektivitas Maluku dengan provinsi lain.
"Saya minta kita fokus menyelesaikan konektivitas dengan mempercepat pembangunan infrastruktur mulai dari jalan, jembatan, pelabuhan sampai bandara," kata presiden di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (31/2/2017).
Kepala Negara yakin terwujudnya konektivitas tidak hanya memudahkan mobilitas barang dan orang, melainkan juga berpotensi menurunkan biaya logistik sehingga perekonomian berjalan lebih merata.
Tantangan lain yang patut diperhatikan yakni sektor kelautan dan perikanan di Maluku yang dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi.
Presiden mengatakan selama dua tahun terakhir ini pertumbuhan ekonomi di Provinsi Maluku di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Ekonomi Maluku masih didominasi pengeluaran konsumsi rumah tangga dan pemerintah.
Secara sektoral, perekonomian Maluku daerah pertanian serta perdagangan dan eceran.
"Artinya, potensi di sektor kelautan dan perikanan perlu digarap lagi secara maksimal," ujar presiden.
Untuk pengembangan industri pengolahan di sektor perikanan dan sektor migas di Blok Masela, presiden menilai harus diikuti dengan penyiapan sumber daya manusia.
Presiden meminta disiapkan pendidikan pelatihan vokasional yang sesuai dengan arah pengembangan potensi daerah agar provinsi Maluku memiliki semakin banyak tenaga kerja yang terampil dan kompetitif.