Kabar24.com,JAKARTA- Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganggap nasib putranya Agus Harimurti Yudhoyono serupa dengan dirinya karena mereka sama-sama diserangf pada masa tenang sebelum pemilihan umum.
"Nasib Agus nampaknya sama dengan saya pada Pemilu 2004 lalu. Di kala minggu tenang saya dapat fitnah, menyusul beredarnya buletin yang isinya serangan fitnah dan pembunuhan karakter," ujarnya di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan Selasa (14/2/2017) malam.
Dia meyakini tudingan Antasari Azhar yang mengindikasikan keterkaitannya dengan dugaan rekayasa kasus pwmbunuhan Bos Rajawali Banjaran Nazarudin Zulkarnaen untuk menjatuhkan elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono.
Ketua Umum Partai Demokrat itu juga menyatakan sudah memperkirakan akan ada serangan yang dilakukan oleh Antaari. Beberapa sahabatnya telah mengingatkan bahwa sepertinya akan ada gerakan politik yang akan gunakan Antasari untuk menyerang dan mendiskreditkan SBU.
"Saya dengar sudah cukup lama sejak dua bulan silam dan benar terjadi pada hari ini," paparnya. Dia menilai grasi yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo kepada Antasari Azhar nampaknya mengandung muatan politik.
"Sepertinya ada upaya serang dan rusak nama keluarga dan saya. Serangan ini dilancarkan H-1 sulit untuk tidak mengatakan bahwa serangan fitnah terkait pilkada," tambahnya.
Dia menduga serangan ini telah direncanakan dan tidak muncul tiba-tiba oleh Antasari dan aktor politik lainya. Tujuan serangna itu, sambungnya, agar namanya dan Agus rusa,k tercoreng,dan akhirnya pasangan Agus-Sylvi kalah dalam pilkada.
"Dari hati saya bilang luar biasa politik dan negara kita sekarang ini. Setelah sejak November 2016 saya terus diserang tujuannya jelas agar elektabilitas Agus drop dan kalah. Nampaknya mereka masih belum puas karena hari ini diserang lagi," paparnya.
Meski terus diserang, dia meminta kepada para pendukung Agus-Sylvi untuk tidak menyerah dan melanjutkan perjuangan dan memohon pertolongan dari Tuhan.