Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla menyarankan agar pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Joko Widodo diadakan usai penyelenggaraan Pilkada berakhir.
Belum lama ini, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono mengaku ingin bertemu dengan Kepala Negara untuk bicara blak-blakan dan mengklarifikasi berbagai isu yang dituduhkan kepadanya. SBY sempat menuduh ada sejumlah pihak yang menghalangi keinginannya untuk bertemu dengan Jokowi.
Menurut Wapres, Presiden Jokowi pasti mau menerima keinginan SBY tersebut, namun dia mengharapkan pertemuan digelar usai Pilkada serentak dilakukan pada 15 Februari 2017.
“Saya kira presiden pasti, pak Jokowi menerimanya [SBY]. Ya setidak-tidaknya setelah tanggal 15 lah supaya tidak menjadi isu politik,” katanya, di Kantor Wakil Presiden, Jumat (3/2/2017).
Kalla mengatakan hal tersebut dimaksudkan agar penyelenggaraan Pilkada dapat tenang dan kondusif.
“Semua masing-masing tenang dulu, setelah tanggal 15 lah. Jadi pasti diterima lah itu,” ujarnya.
Sebelumnya, SBY pernah bertemu dengan Kalla sebelum aksi damai 4 November 2016. Setelah aksi damai yang juga dilakukan pada 2 Desember 2016, Jokowi telah bertemu sejumlah ketua umum partai, namun tidak dengan SBY.
“Saya secara pribadi punya hubungan selama lima tahun dengan Pak SBY. Ya, sebagai wapres tentu tidak bisa mengambil putusan total, tentu banyak hal yang bisa diambil oleh Pak Presiden. Karena itu, keinginan beliau untuk ketemu Presiden wajar juga,” jelas JK.