Bisnis.com, JAKARTA - Kurang dari setahun salah satu El Nino terkuat sepanjang sejarah berlalu, pengamat memprediksi pola cuaca yang sama akan kembali.
Biro Meteorologi Australia mengatakan di situsnya bahwa model iklim menunjukkan suhu di Samudera Pasifik tengah mungkin akan menghangat dalam beberapa bulan mendatang, sehingga diperkirakan El Nino netral akan terjadi selama musim musim dingin hingga semi di belahan bumi selatan.
Lima model iklim menunjukkan batas El Nino dapat dicapai pada pertengahan ke hingga akhir musim. Adapun musim dingin di Australia dimulai pada bulan Juni.
El Nino pada 2015 hingga 2016 silam merupakan yang terkuat sejak dimulainya pencatatan pada 1997-1998. Pola cuaca ini menyebabkan curah hujan di India berkurang saat musim hujan, lahan pertanian mengering, dan menekan produksi kakao di Pantai Gading, beras di Thailand dan kopi di Indonesia.
Seperti dilansir Bloomberg, Skymet Weather Services Pvt. India mengatakan pekan lalu bahwa El Nino menunjukkan tanda-tanda muncul kembali di beberapa bulan mendatang.
El Nino merupakan salah satu fase dalam siklus ENSO yang merupakan tahap cuaca hangat, sedangkan La Nina adalah ketika kawasan Pasifik khatulistiwa mendingin, dan ENSO netral berada di antaranya.
Sebelumnya, Pusat Prediksi Iklim AS mengatakan pada bulan November bahwa La Nina dengan tingkat yang sudah sudah dimulai.