Kabar24.com, JAKARTA -- Pihak kepolisian mendapatkan petunjuk baru terkait kemungkinan pelaku pembunuhan mahasiswa Esa Unggul bernama Tri Aryani Puspo Ningrum (Arum) di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Menurut Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Hendy F. Kurniawan saat ini pihaknya mengarahkan kecurigaan terhadap spesialis pelaku pencurian di kos-kosan.
Menurut Hendy, dalam melakukan penyelidikan pihak kepolisian menemukan kemungkinan besar bahwa pembunuh Arum adalah pelaku pencurian kos-kosan.
Dalam pengembangan ditemukan dua orang pelaku yakni BS dan IM diketahui pernah melakukan pencurian di kos-kosan di wilayah Kebon Jeruk.
Namun demikian, Hendy menyebutkan pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah BS dan IM adalah pelaku pembunuhan Arum.
“Pada saat melakukan penyelidikan kita analisa bahwa untuk [kasus mahasiswi] Esa Uggul, kemungkina besar adalah para pelaku pencurian kos-kosan sehingga kita melakukan penyelidikan terhadap beberapa potensi kelompok untuk pelaku kos kosan dan dari analisa kita amankan yang dua ini [BS dan IM], tapi ternyata sampai sekarang kita belum bisa menyimpulkan bahwa mereka adalah pelaku di Esa Unggul,” jelas Hendy.
Menurut Hendy, dalam kasus Arum, pihaknya menduga ada pelaku pencurian kos-kosan lain dan pelaku diperkiiakan lebih dari satu orang.
“Kemungkinan ada pelaku lain. Yah, kemungkinan lebih dari satu [pelaku],” tambahnya.
Seperti diketahui, kejadian yang menimpa mahasiswi Esa Unggul ini terjadi pada 9 Januari lalu. Arum ditemukan tewas di dalam kamar kosnya yang beralamat di Jalan H Asmat, Ujung, Perumahan Kebon Jeruk Baru, Jakarta Barat.
Menurut Hendy, minimnya saksi menjadi salah satu kendala yang dihadapi pihak kepolisian dalam menemukan pelaku pembunuhan. Awalnya polisi sempat mencurigai kekasih Arum. Namun kemudian, berdasarkan analisa, polisi pun menghapus nama pria yang menjadi kekasih arum dari daftar terduga pelaku pembunuhan.
“Dari analisa, sempat kita asumsikan pacarnya sebagai tersangka, tapi setelah analisa antara alibi pacarnya dan analisa keterangan saksi, IT, memang yang disampaikan pacarnya benar. Jadi, kita coret nama pacarnya dari potensial suspect,” paparnya.
Sejauh ini, pihak kepolisian sudah memeriksa delapan orang saksi terkait kasus ini.