Kabar24.com, JAKARTA - PBB mengutuk rencana Israel membangun pemukiman Yahudi di kawasan pendudukan Tepi Barat yang diduga sebagian didanai oleh yayasan yang terkait keluarga menantu Donald Trump.
Seorang juru bicara PBB mengatakan 'tindakan sepihak' merupakan hambatan bagi perdamaian berdasarkan pada solusi dua negara.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebelumnya mengatakan, Israel akan membangun 2.500 rumah lagi di pemukiman Yahudi 'untuk menjawab kebutuhan perumahan.'
Kali ini, merupakan pengumuman Pemerintah Israel yang kedua tentang permukiman sejak Presiden AS Donald Trump menjabat.
Para pejabat Palestina mengatakan, rencana itu merusak harapan perdamaian, karena membangun di tanah yang diinginkan Palestina untuk negara mereka di masa depan.
Stephane Dujarric, juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres, mengatakan: Bagi sekjen, tidak ada rencana B untuk solusi dua-negara.
"Setiap keputusan sepihak dapat menjadi kendala solusi dua negara dan itu adalah keprihatinan mendalam sekretaris jenderal. Ada kebutuhan kedua belah pihak untuk bernegosiasi serius guna mencapai tujuan dua negara, Israel dan Palestina," ujarnya sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Rabu (25/1/2017).
Donald Trump telah mengindikasikan akan lebih bersimpati kepada pembangunan pemukiman dibanding pendahulunya, Barack Obama.
Dia telah menunjuk seorang pendukung kuat pemukiman sebagai duta besarnya di Israel.
Bulan lalu dia mengkritik Obama yang menolak untuk memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut Israel segera menghentikan semua kegiatan permukiman.
Dia juga memperingatkan, bahwa Israel membahayakan kelangsungan perwujudan dari solusi dua negara".