Kabar24.com, JAKARTA - Pengusaha nasional Hary Tanoesoedibjo yang menjadi salah satu mitra bisnis Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump di Indonesia, menepis kekhawatiran lembaga-lembaga etik di AS, bahwa kesepakatan-kesepakatan bisnis Trump di luar negeri rentan dari benturan kepentingan.
Bos MNC Group itu disebut Reuters tengah membangun dua resor mewah di Indonesia yang akan dikelola oleh Trump Hotel Collection, anak perusahaan Trump Organization.
Reuters melanjutkan, seperti halnya Trump, Hary yakin perpolitikan nasional Indonesia dapat menarik manfaat dari ketajaman bisnisnya. Hary mengaku saat ini dia membaktikan separuh dari 16 jam aktivitas sehari-harinya untuk Partai Perindo dan upaya-upaya politik lainnya.
"Kami tidak menambahkan satu proyek pun sejak dia (Trump) memutuskan mencalonkan diri menjadi presiden, sehingga saya kira tidak ada konflik kepentingan," kata Hary dalam sebuah wawancara di Trump International Hotel di Manhattan di mana dia tinggal sebelum menghadiri pelantikan Trump di Washington, esok Jumat (20/1/2017).
Simak Video Berita: Profil Presiden Amerika Terpilih Donald Trump
"Konflik kepentingan terjadi manakala jika setelah dia menang Pemilu dan kemudian kami memutuskan menambahkan proyek baru. Saat itulah kita disebut berada di wilayah abu-abu," kata dia.
"Tetapi proyek kami benar-benar telah diputuskan sebelum itu (Trump jadi presiden)."