Kabar24.com, JAKARTA - Sedikitnya 30 tahanan tewas, beberapa di antaranya dipenggal dan dibakar hidup-hidup, dalam bentrokan antar-geng kriminal di penjara Alcacuz, sebelah selatan Kota Natal, Brasil.
Seperti dilansir Deutsche Welle, Senin (16/1/2017), bentrokan terjadi setelah sekelompok narapidana memaksa masuk ke blok lain yang dihuni rival mereka.
Kepolisian Brasil membutuhkan waktu 14 jam untuk memulihkan keamanan dalam penjara sejak serangan terjadi pada Sabtu (14/1/2017) malam.
“Korban tewas lebih dari 30 orang, dan kemungkinan akan bertambah,” kata Otacilio de Medeiros, petugas kepolisian setelah keluar dari penjara kepada Reuters.
Kepala penjara, Zemilton Silva, seperti dikutip laman berita Folha de Sao Paulo, menyebut setidaknya ada tiga narapidana yang dipenggal. Sedangkan beberapa tahanan lain dibakar hidup-hidup.
Serangan di penjara The Natal adalah episode terakhir perang geng antara Primeiro Comando da Capital (PCC) dan musuh bebuyutannya, Comando Vermelho, serta Familia do Norte (FDN).
Bentrokan ini diduga bagian dari perebutan penguasaan pasokan narkoba di Brasil.
Sekitar 100 tahanan tewas dalam gelombang kekerasan di penjara sejak awal tahun ini.
Bentrokan pertama merenggut nyawa 56 tahanan di penjara Amazonas setelah Tahun Baru. Bnyak korban tewas dipenggal dan dimutilasi.
Pekan lalu, sekitar 33 tahanan juga tewas dibunuh secara mengenaskan setelah serangan terjadi di penjara Monte Cristo, Negara Bagian Roraima. Sejumlah korban juga dimutilasi.
Dengan kelompok kriminal yang masih aktif, Brasil kini berjuang mengatasi penjara yang kelebihan kapasitas. Penjara di Brasil menampung 622 ribu orang meski seharusnya hanya dapat menampung 372 ribu tahanan.
Laporan pada 2014 menunjukkan Brasil adalah negara dengan populasi penjara terbesar keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Cina dan Rusia.