Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Kota Padang memperkuat branding pariwisata halal guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu tahun ini, sekaligus mendorong pengembangan pariwisata Sumatra Barat.
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengatakan salah satu pengembangan kawasan pantai Padang adalah memperkuat ikon wisata halal dengan membangun masjid megah yang jadi landmark kawasan.
“Tahun ini dimulai [pembangunan masjid]. Lokasinya tepat di pinggir pantai, sehingga memudahkan masyarakat yang berwisata di Pantai Padang untuk beribadah,” katanya, Senin (9/1/2017).
Menurutnya, masjid yang akan dibangun Pemkot Padang itu akan memperkuat branding wisata halal di daerah itu. Apalagi, Sumbar terpilih sebagai World Best Halal Destination 2016 di Dubai akhir tahun lalu.
Dia mengatakan masjid yang akan dibangun itu ditargetkan mampu menampung jemaah dalam jumlah besar. Terutama dimanfaatkan wisatawan muslim untuk beribadah sekaligus menikmati pemandangan Pantai Padang.
Medi Iswandi, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang mengatakan pembangunan mesjid itu akan meningkatkan citra Pantai Padang sebagai kewasan wisata yang ramah keluarga dan anak-anak.
“Tentu akan memperkuat ikon wisata halal di Kota Padang. Kami inginnya kawasan Pantai Padang jadi destinasi ramah keluarga dan anak-anak, sehingga akan memperkuat brand itu,” ujarnya.
Dia mengungkapkan minat wisatawan mendatangi Pantai Padang terbilang tinggi. Saat momen pergantian tahun lalu misalnya, setidaknya 70.000 orang per hari memadati kawasan pantai itu selama periode liburan.
Medi meyakini kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara bakal kian meningkat ke daerah itu setiap tahunnya.
Adapun, Pemprov Sumbar juga mendorong pemda kabupaten/kota setempat meningkatkan infrastruktur destinasi wisata guna mempercepat pengembangan wisata halal di Sumbar.
“Provinsi akan bantu sharing anggaran 40% untuk membenahi objek wisata, tinggal kesiapan kabupaten/kota,” kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit.
Nasrul mengakui kebutuhan anggaran untuk pengembangan pariwisata tidak bisa dibebankan ke daerah saja, tetapi juga dibantu melalui anggaran provinsi.
Menurutnya, setelah Sumbar dinyatakan menang dalam kompetisi WHTA 2016 di Uni Emirat Arab. Maka, tidak ada alasan untuk menunda percepatan pengembangan wisata dari itu.
Jangan setelah wisatawan datang, imbuhnya, fasilitas dan infrastruktur penunjang pariwisata yang menjadi tanggungjawab pemda justru tidak memenuhi standar dan mengecewakan wisatawan.
“Yang perlu diingat, jangan sampai wisatawan datang lalu kecewa, karena infrastruktur pariwisata kita tidak memadai,” ujarnya.
Dia mengatakan sudah 9 pemda yang menyiapkan masterplan pengembangan pariwisata daerahnya, sehingga anggaran untuk pembangunan destinasi wisata dilakukan melalui sharing anggaran dengan provinsi.
Adapun, mengacu data BPS, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumbar sampai November tahun lalu mencapai 44.461 orang atau tumbuh tipis 2,32% dari periode yang sama tahun sebelumnya.