Kabar24.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendorong Bank Rakyat Indonesia (BRI) mempercepat proses pencairan dana Program Indonesia Pintar (PIP) di wilayah terkena dampak gempa.
Secara bertahap pencairan dana manfaat PIP diterima oleh sekitar 7.891 siswa yang tersebar di wilayah Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh.
Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Bidang Monitoring Implementasi Kebijakan Alpha Amirrachman yang memantau langsung proses percepatan pencairan di lokasi mengatakan bahwa Mendikbud Muhadjir Effendy berkomitmen untuk mengupayakan pemanfaatan PIP yang optimal terutama di wilayah dampak gempa di Aceh.
“Kami memang mendorong BRI untuk melakukan percepatan pencairan ini. Terlebih PIP adalah program prioritas dari Bapak Presiden Joko Widodo, program ini harus dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat yang tekena dampak gempa di Aceh,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (22/12/2016).
BRI mengerahkan enam unitnya, yaitu Unit Bandar Baru untuk Kecamatan Bandar Baru, Unit Bandar Dua untuk KecamatanBandar Dua dan Kecamatan Jangka Buaya, Unit Meurah Dua untuk Kecamatan Meurah Dua, Unit Meureudu untuk Kecamatan Meureudu, Unit Trienggadeng untuk Kecamatan Panteraja dan Trienggadeng, dan Unit Ulin untuk Kecamatan Ulin.
Berdasarkan pantauan di lokasi, BRI Unit Trienggadeng mengadakan percepatan pencairan PIP untuk Kecamatan Panteraja dan Kecamatan Treinggadeng dalam minggu ini untuk sembilan belas SD, tujuh SMP dan satu SMK. Terdapat 1.318 dengan rincian 383 siswa di Kecamatan Panteraja dan 933 siswa di Kecamatan Trienggadeng.
Kepala BRI Unit Tringgading Syamsul Bahri mengatakan bahwa siswa datang bersama orang tua berbondong-bondong untuk mengambil manfaat tunai yang yang digunakan untuk keperluan pendidikan. Bahkan sebagian datang didampingi oleh guru mereka dari sekolah masing-masing.
“Berhubung dampak gempa yang cukup berat, bahkan ada rumah-rumah warga yang rubuh, kami memberikan kemudahan bagi orang tua, mereka tidak perlu membawa KTP ataupun Kartu Keluarga, cukup surat keterangan dari sekolah,” ujar Syamsul Bahri.