Bisnis.com, DENPASAR - Guna menekan peredaran uang palsu di Pulau Bali, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Bali terus gencar melakukan sosialisasi terkait ciri-ciri keaslian uang rupiah kepada masyarakat.
“Kami terus mengimbau kepada perbankan serta kepada perbankan untuk waspada uang palsu. Kami juga selalu melakukan edukasi dan sosialisasi tentang ciri khas uang asli, termasuk uang rupiah tahun emisi 2016 ini,” ujar Zulfan Nukman, Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Senin (19/12/2016).
Menurutnya, di Bali sendiri sosialisasi tersebut cukup berhasil yang terlihat dari masyarakat semakin paham dan mengerti akan keaslian uang rupiah.
“Kami juga melihat data temuan uang palsu di Bali ini terus menurun, namun kami terus melakukan edukasi kepada masyarakat luas. Akhir tahun ini kami juga terus pantau dan bekerjasama dengan beberapa pihak termasuk kepolisian,” tuturnya.
Selain langsung melakukan sosialisasi kepada masyarakat, lanjutnya, Bank Indonesia juga mengajak seluruh masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Bali untuk menggunakan rupiah dalam bertransaksi di wilayah Bali.
“Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam UU no. 7 Tahun 2011 tentang mata uang dimana disebutkan bahwa kewajiban menggunakan rupiah dalam setiap transaksi di dalam negeri merupakan suatu hal yang tidak bisa ditawar lagi. Selain ada kebanggaan terhadap kekayaan bangsa sendiri, penggunaan rupiah akan berpengaruh pada kekuatan nilai tukarnya sendiri sehingga dapat menekan permintaan pada mata uang asing,” papar Zulfan.
