Bisnis.com, JAKARTA— Komisi Pemberantasan Korupsi dan Momunitas Jendela Ide dalam rangka festival hari anti korupsi menggelar workshop Pohon Harapan untuk anak-anak difable
Program ini adalah rangkaian dari Teater Musikal Anak dan Remaja ‘Raksasa’ di Jakarta pada 22-23 Desember 2016 sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan antikorupsi.
Keterlibatan anak-anak down syndrome dalam gerakan anti korupsi dianggap penting karena tindak pencegahan korupsi harus dilakukan keseluruh lapisan masyarakat, termasuk anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus.
Terlebih anak-naka tersebut sangat membutuhkan bimbingan secara berkelanjutan dalam penanaman nilai integritas yaitu jujur, peduli, mandiri, disiplin,tanggung jawab, kerja keras, berani, adil, dan sabar kepada anak-anak sebagai landasan sikap antikorupsi.
Nilai integritas ini dikemas dalam kegiatan yang digemari anak, seperti bermain, bercrita, gerak dan membuat pohon harapan. Pohon ini adalah wujud semangat, tekad dan harapan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa yang disatukan dalam jalinan kain perca. “Pohon harapan terdiri dari ranting-ranting dan akar yang memuat harapan-harapan mereka (anak-anak),” ujar Marintan Sirait selaku founder Yayasan Jendela Ide Indonesia.
Workshop Pohon Harapan juga akan digelar oleh komunitas lainnya yang concern terhadap anak-anak seperti SOS Kinder Lembang, KOMPAN, SEMIPALAR, Pustakalana, KAIL, SOS Kinder Cibubur, Sanggar Akar, sampai Komunitas Jendela. Seluruh workshop digelar di tempat danatau berbeda yang masing-masing akan diikuti sekitar 30 peserta. “Workshop pohon harapan di sepuluh komunitas akan selesai minggu ini,” ujar Lia Endiani, koordinator tim media, Selasa (13/12).