Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dituduh Terlibat makar, Aspek Minta Pemeriksaan Said Iqbal Distop

Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia meminta agar proses kesaksian Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal dihentikan dengan alasan pihak buruh tidak pernah terlibat dengan aksi makar.
Said Iqbal. /fspmi.or.id
Said Iqbal. /fspmi.or.id

Kabar24.com, JAKARTA- Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia meminta agar proses kesaksian Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal dihentikan dengan alasan pihak buruh tidak pernah terlibat dengan aksi makar.

Hari ini, Selasa (13/12/2016) Said Iabal mendatangi Polda Metro Jaya didampingi oleh sejumlah buruh dalam rangka memenuhi panggilan polisi untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi atas kasus makar.

"Kami minta kepolisian hentikan proses kesaksian oleh Said Iqbal. Saya bingung perjuangan Said Iqbal dihubungkan dengan makar karena perjuangannya murni untuk memperjuangkan upah," kata Presiden Aspek Indonesia, Mirah Sumirat yang turut hadir menanti jalannya proses pemeriksaan Said Iqbal, Selasa (13/12/2016).

Seperti diketahui, pemeriksaan Said Iqbal yang seyogyanya dilaksanakan pada Kamis (15/12/2016) dipercepat menjadi hari ini, Selasa (13/12/2016) karena Said Iqbal mengaku akan berada di Nepal pada Kamid. Iqbal sendiri mengaku tidak mengerti terkait pokok perkara yang akan ditanyakan kepadanya.

Dia juga menyebutkan pengenaan status sebagai tersangka atas beberapa tokoh yang diamankan pada 2 Desember lalu tidak benar karena beberapa alasan.

"Terhadap pokok perkara yang akan ditanyakan sebagai saksi terus terang saya nggak mengerti ya dan bagi kami buruh termasuk KSPI, kami berpendapat siapa pun kawan-kawan yang sudah ditersangkakakn sebagai tersangka makar, itu tidak benar karena dalam negara yang demokrasi pasal itu pasal zaman Hindia-Belanda. Bagaimana mungkin orang mau makar, nggak punya senjata nggak punya logistik, nggak punya massa, nggak punya peralatan yang cukuplah untuk melakukan sebuah makar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper