Bisnis.com, SEOUL - Presiden Korea Selatan Park Geun-hye diperkirakan menawarkan pelepasan beberapa wewenangnya saat pidato kenegaraan pada Selasa namun diperkirakan tidak akan mengumumkan mundur, kata kantor berita Yonhap mengutip pejabat kepresidenan.
Pengumuman Park itu dikeluarkan saat pemerintahannya mencoba menenangkan skandal di tengan peningkatan tuntutan agar dia turun dari jabatan.
Yonhap mengutip pejabat kepresidenan, yang mengatakan bahwa pidato pada 12.30 WIB itu tidak akan mengumumkan pengunduran dirinya.
"Tampaknya, dia akan mengisyaratkan arah untuk melepaskan beberapa wewenangnya dalam skema besar," kata Yonhap mengutip pejabat itu di Gedung Biru (kantor kepresidenan Korea Selatan).
Park, yang kepresidenannya diguncang skandal melibatkan temannya, mengeluarkan pernyataan maaf dua kali namun masih menahan tuntutan publik untuk turun dari jabatan.
Beberapa anggota parlemen dari Partai Saenuri pimpinan Park telah memintanya untuk mundur di bawah kesepakatan yang akan mengizinkan dirinya meninggalkan posisinya dengan harga diri, meskipun pihak oposisi meningkatkan usaha untuk menggulingkannya.
Pejabat kepresidenan mengatakan kepada Reuters melalui telepon bahwa pernyataannya akan terkait keadaan politik seputar skandal namun tidak memberikan rincian lebih lanjut. Sejumlah laporan media mengatakan bahwa dia diperkirakan akan menyampaikan pendapatnya terkait saran agar dirinya mundur secara baik-baik.
Pada Sabtu, ratusan ribu orang warga Korea Selatan melakukan aksi massa dalam minggu yang kelima berturut-turut, menuntut Park untuk turun jabatan.
Penyelenggara mengatakan jumlah massa mencapai 1,5 juta orang, sementara pihak kepolisian memperkirakan jumlahnya sebesar 260.000 orang.
Belum ada presiden Korea Selatan gagal menyelesaikan satu masa jabatan sebelumnya sejak sistem demokrasi diberlakukan pada 1987. Jika Park digulingkan atau mundur, pemilihan umum akan diadakan dalam 60 hari mendatang untuk memilih presiden selanjutnya.
Tingkat penerimaan publik Park jatuh menjadi empat persen dalam sebuah survei mingguan yang dikeluarkan pada Jumat oleh Gallup Korea, sebuah angka terendah dari presiden Korea Selatan yang terpilih secara demokratis.
Teman Park, Choi Soon Sil, dan seorang mantan asisten telah didakwa. Para jaksa menyebut Park sebagai pembantu dalam sebuah penyelidikan terkait apakah sejumlah bisnis besar ditekan untuk memberikan dana ke sejumlah yayasan.
Kantor kepresidenan dan pengacara Paek telah menyangkal tudukan jaksa itu.
Alih-alih menanggapi permintaan para penyelidik untuk melakukan pemeriksaan, Park, 64, akan bersiap untuk sebuah penyelidikan oleh seorang jaksa khusus yang diperkirakan akan dimulai pada Desember, menurut pengacaranya.
Park mengaku gegabah dalam hubungannya dengan Choi, yang Park sebut telah membantunya di tengah-tengah masa sulit.
Persahabatan mereka berawal dari masa saat Park menjabat ibu negara sementara saat ibunya meninggal akibat peluru, yang dimaksudkan untuk membunuh ayahnya, presiden Park Chung Hee, mengenainya. Lima tahun kemudian, pada 1979, ayah Park dibunuh oleh kepala intelijen.
Presiden Korsel Tawarkan Solusi Damai
Presiden Korea Selatan Park Geun-hye diperkirakan menawarkan pelepasan beberapa wewenangnya saat pidato kenegaraan pada Selasa namun diperkirakan tidak akan mengumumkan mundur, kata kantor berita Yonhap mengutip pejabat kepresidenan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 hari yang lalu
Rekomendasi dan Sentimen Seputar Saham Harita Nickel (NCKL)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
10 menit yang lalu
KPK: Gubernur Bengkulu Peras Anak Buah untuk Biaya Pilkada
1 jam yang lalu