Kabar24.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto memberi sinyal bahwa Presiden Joko Widodo tidak akan menemui mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam waktu dekat sehubungan dengan situasi politik di Indonesia akhir-akhir ini.
Menurut dia, situasi politik sekarang tidak mengharuskan Presiden Joko Widodo menemui SBY sebagaimana menemui Ketua Gerindra Prabowo Subianto.
"Situasi politik saya rasa sudah dingin ya (sehingga tak perlu bertemu). Saat tuntutan pengunjuk rasa sudah dipenuhi, seharusnya situasi politik sudah dingin. Enggak perlu dipanasin lagi," kata Wiranto saat dicegat Tempo di Istana Kepresidenan, Jumat (18/11/2016).
Seperti telah diberitakan, sudah dua kali Presiden Joko Widodo bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo terkait dengan situasi politik di Indonesia. Pertemuan terakhir kemarin membahas rencana demo besar yang berkaitan dengan masalah-masalah calon kepala daerah DKI Jakarta.
Pertemuan-pertemuan itu membuat SBY berprasangka terhadap Presiden Joko Widodo. Dia menduga pemerintah menuding dirinya di balik ancaman demo besar itu. Apalagi puteranya salah satu calon kepala daerah DKI Jakarta. Karena tak ada klarifikasi dari Presiden Joko Widodo, SBY berinisiatif menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Wiranto untuk meminta penjelasan.
Kabar terakhir, politikus Partai Demokrat Amir Syamsuddin menyarankan Presiden Joko Widodo untuk setidaknya menemui SBY satu kali pascapertemuan dengan Prabowo. Pertemuan dengan SBY, kata dia, bisa mendinginkan suasana politik dan menghilangkan berbagai prasangka.
Wiranto berkukuh bahwa hingga saat ini belum ada alasan yang kuat untuk menggelar pertemuan-pertemuan politik lagi. Menurut dia, tak ada alasan juga bagi politisi lain untuk melakukan langkah serupa.
Menteri meminta para politisi, tak terkecuali SBY, untuk tidak berprasangka buruk mengenai situasi politik. Menurut dia, lebih baik semua pihak mengupayakan situasi agar tidak kembali panas seperti sebelum dan sesudah demo besar 4 November. "Kalau dipanasin lagi, berarti ada maunya. Nah, maunya itu apa? Ditanyakan saja sama yang bikin panas," ujar Wiranto.
Namun, Wiranto enggan menjawab ketika dimintai penegasan apakah berarti pertemuan dengan SBY tidak perlu dilakukan setelah pertemuan dengan Prabowo. Menurut dia, pertemuan politik tidak harus dilakukan pada saat situasi panas saja. "Pada saat situasi sudah dingin juga bisa ketemuan."