Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uang Palsu di NTB Terdeteksi 4.022 Lembar

Bank Indonesia kantor perwakilan NTB mencatat jumlah uang palsu yang dilaporkan sepanjang Januari hingga Oktober 2016 mencapai 4.022 lembar
Ilustrasi penangkapan uang palsu/Antara
Ilustrasi penangkapan uang palsu/Antara

Kabar24.com, MATARAM -- Bank Indonesia kantor perwakilan NTB mencatat jumlah uang palsu yang dilaporkan sepanjang Januari hingga Oktober 2016 mencapai 4.022 lembar.

Uang palsu tersebut terdiri dari 1.663 lembar pecahan Rp100 ribu, 2.358 lembar pecahan Rp50 ribu, dan satu lembar pecahan Rp20 ribu.

"Bank Indonesia mencatat jumlah uang palsu yang dilaporkan sepanjang 2016 mencapai 4.022 lembar hingga Oktober tahun ini, " ujar Kepala kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB, Prijono kepada media di Mataram, akhir pekan lalu.

Untuk itu, Bank Indonesia berupaya untuk selalu memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait dengan ciri-ciri uang palsu yang beredar.

Selain itu, Bank Indonesia juga terus meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti kepolisian dalam penanganan kasus uang palsu.

Bank Indonesia pun terus melakukan upaya guna mengurangi peredaran uang palsu di masyarakat, salah satunya dengan menggunakan unsur pengamanan rectoverso atau gambar saling silang.

Hal tersebut ditegaskan oleh Bank Indonesia lantaran banyak beredar informasi yang mengaitkan beberapa tanda di uang Rupiah dengan simbol-simbol terlarang.

Penggunaan pengamanan rectoverso ini telah digunakan oleh Bank Indonesia sejak 1995.

Rectoverso adalah suatu teknik cetak khusus pada uang kerjas yang membuat sebuah gambar berada pada posisi yang sama dan saling membelakangi di bagian depan dan belakang. Apabila dilihat tanpa diterawang, gambar akan terlihat seperti gambar yang tidak beraturan.

"Namun, apabila diterawang, rectoverso akan membentuk sebuah gambar yang utuh," seperti dikutip Bisnis.com pada keterangan resmi oleh Bank Indonesia yang diterima di Mataram, Senin (14/11/2016).

Jika diterawang, rectoverso pada Rupiah akan membentuk lambang BI yang merupakan singkatan dari bank Indonesia. Bank Indonesia menegaskan, rectoverso tidak dirancang untuk membentuk atau dimaknai sebagai gambar atau simbol lain selain lambang BI.

Selain pada Rupiah, rectoverso juga digunakan oleh negara lain seperti Ringgit Malaysia yang membentuk ornamen bunga dan uang kerta Euro yang membentuk ornamen nilai nominal.

Selain rectoverso, beberapa unsur pengamanan lain yang terdapat dalam uang Rupiah antara lain tanda air, benang pengaman, tulisan mikro, tinta berubah warna, dan gambar tersembunyi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper