Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Muhammadiyah: Peryataan Buya Syafii Soal Ahok Tidak Kontroversial

Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti menilai pernyataan Buya Syafii Maarif bahwa Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak menistakan agama Islam tidak kontroversial dan merupakan pendapat biasa.
Tokoh nasional Buya Syafii Maarif usai pertemuan konsultasi dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (29/6)./Antara-Yudhi Mahatma
Tokoh nasional Buya Syafii Maarif usai pertemuan konsultasi dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (29/6)./Antara-Yudhi Mahatma

Kabar24.com, SHEFFIELD - Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti menilai pernyataan Buya Syafii Maarif bahwa Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak menistakan agama Islam tidak kontroversial dan merupakan pendapat biasa.

"Sebenarnya yang disampaikan Buya itu tidak kontroversial, itu hanya satu dari sekian pendapat yang ada, sehingga ketika Buya menyampaikan bahwa Ahok tidak bersalah, itu bukan pada konteks penafsirannya, tapi pada konteks bahwa dia (Ahok) itu pemeluk agama lain," kata Mu'ti, di sela-sela pengajian Keluarga Islam di Britania Raya (Kibar), di Sheffield, Inggris, Minggu (13/11/2016).

Mu'ti menjelaskan pendapat Buya Syafii tersebut kemudian dianggap kontroversial oleh sebagian masyarakat karena ada anggapan bahwa pernyataan Ahok di Kepulauan Seribu pada Oktober lalu adalah perbuatan menistakan agama.

"Hanya karena opini publik sudah terbangun bahwa Ahok melakukan penistaan, maka ketika ada orang yang berbicara berbeda dari itu lalu dianggap kontroversial," katanya lagi.

Surat Al Maidah Ayat 51, ujarnya, menjelaskan telah mengalami tiga kali perubahan dalam terjemahan yang dilakukan oleh Kementerian Agama. Pertama, kata Aulia tidak diterjemahkan dan tetap dipakai dalam surat tersebut.

Kedua, ujarnya lagi, kata tersebut diterjemahkan menjadi "pemimpin". Ketiga, kata tersebut berubah lagi menjadi "teman setia".

"Artinya bahwa dalam satu institusi yang sama yakni Kementerian Agama saja itu diterjemahkan berbeda-beda, maksud saya, pengertiannya pada penafsiran yang lain juga tidak tunggal. Jadi sekarang persoalannya bukan tafsir Surat Al Maidah Ayat 51, tetapi persoalannya dia (Ahok) sebagai pemeluk agama lain yang mengomentari penafsiran Alquran," ujarnya.

Sebelumnya, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif menilai Ahok tidak melecehkan Alquran dalam kunjungannya kepada warga Kepulauan Seribu. Buya Syafii menilai video ucapan Ahok yang tersebar di media sosial harus dicermati secara utuh. "Secara utuh pernyataan Ahok telah saya baca. Ahok tidak mengatakan Al Maidah itu bohong," katanya lagi.

Pernyataan Buya Syafii tersebut menimbulkan reaksi yang bertentangan di kalangan umat Islam, karena Buya dinilai membela Gubernur non-aktif Basuki Tjahaja Purnama.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper