Kabar24.com, MATARAM- Basarnas Kantor SAR Mataram menerima laporan bahwa telah terjadi kecelakaan satu orang pendaki WNA asal Malaysia meninggal di pemandian air panas Aiq Kalak Gunung Rinjani pada Selasa (8/11/2016) siang sekitar pukul 13.00 Wita.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Kepala Sub Seksi Operasi SAR Kantor SAR Mataram Lalu Wahyu Effendi selaku Pelaksana Harian Kakansar Mataram, memerintahkan satu Tim Rescue menuju lokasi kejadian untuk memberikan bantuan SAR.
Saat ini tim bersama Potensi SAR terkait sedang melakukan pendakian menuju lokasi kejadian. Untuk mencapai lokasi kejadian diperkirakan butuh waktu 8 jam pendakian dari pintu masuk melalui jalur Desa Senaru, Kecamatan Bayan - Lombok Utara.
Proses evakuasi akan dilakukan dengan cara estafet karena sebelum kejadian ini dilaporkan, dari pihak Tracking organizer telah mengirim bantuan porter ke lokasi kejadian. Evakuasi direncanakan akan melalui jalur Senaru.
Berdasarkan keterangan resmi dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, korban bernama Ng Yin Teck (24) berjenis kelamin laki-laki, asal Malaysia ini tiba di Danau Segara Anak Gunung Rinjani sekitar pukul 12.00 Wita (08/11/16).
Selanjutnya, sekitar pukul 12.40 Wita korban bersama temannya mandi di kawasan pemandian air panas Aiq Kalak Gunung Rinjani. Korban kemudian menyelam dan tidak muncul lagi ke permukaan air.
Teman korban langsung meminta bantuan kepada para porter dan guide yang merupakan satu group dengan mereka, untuk melakukan pencarian namun korban tidak dapat ditemukan. Sekitar pukul 18.00 Wita Jenazah korban ditemukan mengapung dengan sendirinya di sekitar lokasi kejadian.
Pihak TNGR juga mengklarifikasi bahwa saat ini jalur pendakian gunung Rinjani sedang ditutup dari beberapa pekan sehungan dengan status erupsi Gunung Anak Barujari yang belum diturunkan levelnya. TNGR menduga pendaki ini naik melalui jalur ilegal (tidak resmi).
Data sementara yang telah di himpun oleh TNGR pendakian korban bersama temannya Julian Boll ini, difasilitasi oleh Suhardi (46) salah satu TO asal Desa Senaru Kecamatan Bayan. Sementara Anan (30) sebagai pemandu dan Amak Bayan (38) sebagai Porter.