Kabar24.com, BANDUNG - Sekitar 2.600 warga Jawa Barat yang akan bertolak ke Jakarta mengikuti aksi massa pada 4 November 2016 diimbau menjaga ketertiban dan keamanan.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan meski aksi unjuk rasa ini merupakan hak konstitusi warga negara, bukan berarti bisa dilakukan tanpa aturan.
Oleh karena itu, dia optimistis warganya yang ikut demo mampu menjaga ketertiban dan keamanan selama di Jakarta. "Jabar paling aman, tenteram. Tabiat silih asah, silih asuh, Siliwangi," katanya di Gedung Sate, Bandung, Kamis (3/11/2016).
Dia pun menilai menjaga kondusifitas keamanan mutlak harus dilakukan semua pihak. Berbagai potensi kerusuhan yang akan terjadi pada demo tersebut harus dihindari dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan.
Semangat persatuan dan keyakinan ini dianggap menjadi energi positif dalam menjalankan pembangunan. "Tanpa kondusivitas, pembangunan akan sulit dilakukan. Itu akan berpengaruh pada kualitas masyarakat kita," kata Heryawan.
Lebih lanjut dia mengatakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan harga mati. Dengan demikian, dia mengutuk keras pihak-pihak yang memanfaatkan demo ini untuk memecah belah bangsa.
"Mari bangun persatuan dan kesatuan.NKRI tidak boleh berubah sampai kapanpun. Ini final, jangan berdiskusi ini lagi," paparnya.
Setiap perbedaan yang ada, harus dianggap sebagai hal positif yang bisa menambah kekayaan Indonesia. Terlebih, menurutnya persamaan yang ada di setiap anak bangsa ini lebih banyak dibandingkan dengan perbedaannya.
"Allah menciptakan perbedaan dan persamaan. Persamaan lebih banyak daripada perbedaan. Jadi tidak ada alasan untuk tidak bersatu," katanya.