Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye, mencalonkan nama baru sebagai Perdana Menteri dan Menteri Keuangan, seiring upayanya membendung kejatuhan akibat skandal politik yang mengancam kepemimpinannya.
Menurut Juru Bicara Presiden, Jung Youn-ku, seperti dilansir Bloomberg hari ini (Rabu, 2/11/2016), Presiden Park mencalonkan nama Kim Byong-joon, penasihat kebijakan pada masa kepemimpinan mantan Presiden Roh Moo-hyun, sebagai Perdana Menteri baru Korsel untuk menggantikan Hwang Kyo-ahn.
Sementara itu, Yim Jong-yong, Ketua Komisi Jasa Finansial negara tersebut yang telah sangat berperan dalam merombak industri berat di Korsel, ditunjuk untuk menggantikan Yoo Il-ho di posisi teratas bidang finansial.
Pencalonan Presiden tersebut harus melalui persetujuan Parlemen terlebih dahulu. Jika disetujui, Kim akan menjadi Perdana Menteri keempat di bawah kepemimpinan Park sejak awal kekuasaannya pada Februari 2013. Adapun, Yim akan menjadi Menteri Keuangan kelimanya dalam empat tahun.
Pencalonan kedua nama tersebut menjadi upaya terbaru Park untuk mengembalikan kepercayaan terhadap pemerintahannya pasca skandal politik yang menurunkan popularitasnya.
Pasca pengumuman pencalonan, indeks Kospi terpantau melorot 1,48% atau 29,72 poin ke 1.977,67 pada pukul 12.28 WIB, setelah dibuka turun 0,60% atau 11,98 poin di posisi 1.995,41.
Di sisi lain, nilai tukar won melemah 0,74% atau 8,48 poin ke posisi 1.148,25 per dolar AS pada pukul 12.31 WIB.
“Biasanya, reaksi pasar atas pengumuman Menteri Keuangan yang baru bergantung pada latar belakang profesional orang tersebut, namun kali ini reaksinya sepi di saat terdapat keraguan atas kebijakan apa yang dapat digulirkan dalam situasi ini,” ujar Kim Sang-hoon, Analis fixed income KB Investment & Securities Co.
Menurut Choi Chang-ryul, seorang komentator politik dan Profesor seni liberal di Yong In University, pencalonan nama-nama tersebut oleh Park dapat menyebabkan berlanjutnya penurunan popularitas Park.