Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DEMO 4 NOVEMBER, SBY: Intelijen Jangan Ngawur

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden ke 6, menyinggung otoritas intelijen agar memberikan informasi yang akurat supaya tidak ada kesan saling tuduh.
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan penjelasan terkait hilangnya berkas pembunuhan aktivis Munir di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/10/2016)./Antara-Yulius Satria Wijaya
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan penjelasan terkait hilangnya berkas pembunuhan aktivis Munir di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/10/2016)./Antara-Yulius Satria Wijaya

Kabar24.com, JAKARTA - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden ke 6, menyinggung otoritas intelijen agar memberikan informasi yang akurat supaya tidak ada kesan saling tuduh.

Hal itu dia sampaikan, karena menjelang demonstrasi tanggal 4 November mendatang, sempat berembus kabar bahwa demonstrasi itu ditunggangi dan didanai oleh sejumlah pihak.

"Intelijen harus memberikan informasi yang  akurat, jangan ngawur dan main tuduh," ucap SBY di Puri Cikeas, Bogor, Rabu (2/11/2016).

Dia menambahkan, pertemuan politik merupakan sesuatu yang wajar. Hal itu dilakukan oleh sejumlah pihak yang mempunyai kepentingan politik termasuk yang di dalam pemerintahan. 

"Saya mencermatinya, dan jangan mencurigai pertemuan politik yang berada di luar kekuasaan," ungkapnya.

Dia setuju, demonstrasi harus tertib dan tidak anarkis. Pemerintah juga mempunyai kepentingan untuk menjaga keamanan, namun jangan sampai hal itu dimanfaatkan untuk memggembosi suara masyarakat. 

Menurutnya, demonstrasi hal yang wajar, terutama di era demokrasi. Tak hanya itu, Ketua Umun Partai Demokrat tersebut menjelaskan bahwa demonstrasi bukan kejahatan, tetapi bagian dari demokrasi. 

Adapun, sebelum memberikan statemen di rumahnya, SBY sebelumnya menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Koorditor Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto.

Pertemuan itu salah satunya membahas situasi politik terakhir, terutama menjelang demonstrasi sejumlah organisasi massa (ormas) tanggal 4 November 2016 mendatang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper