Kabar24.com, KAYONG UTARA - Di sela-sela kesibukan aparat keamanan mulai dari Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres), Polisi serta panitia penyelenggara acara puncak Sail Selat Karimata 2016 di Pantai Pulau Datok, ada ratusan pelajar yang memunguti sampah di sekitar lokasi tersebut.
Mereka adalah komunitas eksplorer Kayong yang digandeng oleh tim Satgas gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBBS) untuk melakukan pembersihan di sekitar area puncak kegiatan Sail Selat Karimata 2016.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Satgas GBBS Musyarafah mengatakan pihaknya sengaja menggalang dukungan dari para relawan yang berjumlah sekitar 450 orang tersebut untuk menjaga kebersihan di kawasan Pantai Pulau Datok.
“Mereka bekerja bergantian selama semingguan ini untuk membersihkan lokasi acara puncak Sail,” ujarnya, Jumat (14/10/2016).
Ara mengakui pentingnya tugas para relawan tersebut dalam membentuk citra Indonesia sebagai negara yang memiliki spot pariwisata yang indah.
“Kita jangan hanya bisa membangun lokasi ini menjadi indah, yang terpenting justru bagaimana menjaga kebersihan tempat ini sehingga pengunjung bisa merasa betah dan nyaman berada di tempat ini,” imbuhnya.
Dia menceritakan keluh kesah para yachter (pelayar) mancanegara yang bertemu dengan Satgas GBBS pada hari Kamis (13/10/2016).
“Mereka memuji keindahan pantai Indonesia, makanannya yang enak, penduduknya yang ramah namun yang mereka sesalkan adalah pengalaman tidak mengenakkan ketika telah jauh-jauh berlayar selama tiga bulan, justru sampah yang mereka dapatkan saat memancing,” tutur Ara, panggilan akrab Musyarafah, menceritakan keluhan salah seorang yachter saat berdialog dengannya sehari sebelumnya.
Ara berharap dengan melakukankegiatan sosialisasi dan ajakan kepada para pemuda untuk menjaga kebersihan lingkungannya pada event nasional dapat meningkatkan reputasi Indonesia sebagai salah satu destinasi wisata unggul.
“Selain untuk kepentingan kita, kelangsungan hidup anak cucu kita, lingkungan yang bersih dapat meningkatkan reputasi wisata negara kita karena para yachter yang berkunjung dapat menceritakan keindahan dan kebersihan tempat kita pada kolega mereka di luar negeri,” lanjutnya.
Selain bekerjasama dengan komunitas eksplorer Kayong, tim GBBS Kemenko Kemaritiman juga bekerjasama dengan sukarelawan Pemuda Bahari yang merupakan binaan dari Kementerian Pertahanan (Kemhan).