Bisnis.com, TANGERANG—PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (Bank Banten) berkomitmen untuk memanfaatkan aliran modal baik domestik maupun asing yang mengalir ke Provinsi Banten untuk mendongkrak kinerja sekaligus memperluas pangsa pasarnya.
Sebagaimana diketahui, provinsi yang berdekatan dengan DKI Jakarta ini merupakan salah satu primadona investasi di Indonesia dengan peringkat tiga besar dari sisi Penanaman Modal Asing (PMA) dan peringkat tujuh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) secara nasional sepanjang Januari-Juni 2016.
“Secara perlahan, kami akan masuk ke sektor konstruksi, tapi saat ini masih terganjal kecukupan modal. Saat ini, Bank Banten masih merupakan bank buku I, tapi akan kami tingkatkan ke buku II, salah satunya dengan memanfaatkan aliran investasi di Banten dan pengelolaan kas daerah,” kata Direktur Utama PT Banten Global Development (BGD) Sudibyo di Jakarta, Rabu (12/10).
Tak hanya itu, Banten juga ditunjuk menjadi lokasi pembangunan proyek infrastruktur nasional sebanyak 12 proyek sehingga keterlibatan Bank Banten dalam proyek-proyek tersebut dinilainya harus dimaksimalkan.
Pada tahun anggaran 2017, dirinya mengungkapkan seluruh dana APBD Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dan kabupaten/kota di Banten akan dikelola secara penuh oleh Bank Banten. Hingga saat ini, Bank Banten baru mengelola tunjangan jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai kontrak Pemerintah Provinsi Banten.
Khusus untuk pengelolaa APBD Banten, pihaknya menegaskan bahwa proses tersebut tinggal menunggu keputusan resmi melalui Peraturan Gubernur (Pergub).
“Masalah perbaikan kondisi keuangan Bank Banten juga akan dilakukan secara bertahap. Saya berharap dengan masuknya dana pihak ketiga [DPK] dari Pemprov Banten akan memangkas rasio kredit bermasalah Bank Banten. Kami masih akan fokus di UMKM dan kredit pegawai,” pungkasnya.
Menurutnya, strategi ekspansi juga akan dilakukan oleh Bank Banten dengan menambah gerai anjungan tunai mandiri (ATM) di seluruh kabupaten/kota di Banten. Bank Banten memiliki 165 Kantor Cabang Pembantu (KCP) di seluruh Indonesia, dan direncanakan bertambah menjadi 173 unit dengan dibukanya KCP di delapan kabupaten/kota di Provinsi Banten.
BGD sendiri sudah membeli saham PT Recapital Securities hingga mencapai 35,45% . Pada November 2016, BGD kembali menggelontorkan dana senilai Rp300 miliar untuk menjadi pemilik saham sebesar 51%, dan Februari 2016 akan meningkat menjadi 68% dengan nilai saham mencapai Rp300 miliar.
Dalam RAPBD-P 2016, pemprov juga menganggarkan kenaikan belanja hibah yang salah satunya ditujukan bagi penyertaan modal Bank Banten melalui PT Banten Global Development (BGD) senilai Rp300 miliar.