Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Atasi Perlambatan Industri Pengolahan, Banten Bidik Investasi Lain

Lemahnya pertumbuhan net ekspor, khususnya di sektor industri pengolahan memaksa Pemerintah Provinsi Banten untuk membidik investasi di sektor lainnya guna mendongkrak ekonomi tahun ini.
Proyek Asahimas Chemical di Cilegon, Banten/www.perkasatriputra.com
Proyek Asahimas Chemical di Cilegon, Banten/www.perkasatriputra.com

Kabar24.com, TANGERANG—Lemahnya pertumbuhan net ekspor, khususnya di sektor industri pengolahan memaksa Pemerintah Provinsi Banten untuk membidik investasi di sektor lainnya guna mendongkrak ekonomi tahun ini.

Jika dirinci, pangsa komponen net ekspor Banten terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi ini pada kuartal II/2016 mencapai 1,08% atau posisi ketiga terbesar, setelah porsi konsumsi rumah tangga 3,24% dan investasi sebesar 1,46%.

Saat ini, kinerja ekspor luar negeri masih tertekan akibat melambatnya permintaan dagang dari mitra utama, terutama Eropa dan China yang masing-masing memiliki pasar 17% dan 8% sepanjang April-Juni 2016.

“Ya, perlambatan itu bisa mempengaruhi investasi baru di Banten. Proporsi investasi di Banten sendiri didominasi oleh Penanaman Modal Asing [PMA] yang berorientasi ke industri pengolahan dan ekspor,” kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMT) Banten Babar Suharso di Jakarta, Rabu (12/10).

Hingga semester I/2016, Provinsi Banten telah merealisasikan Penanaman Investasi Dalam Negeri (PMDN) Rp4,9 triliun dengan 241 proyek dan PMA senilai US$1,65 juta dengan 1.105 proyek.

Untuk itu, dirinya mulai membidik perluasan sektor investasi, misalnya ke properti, aneka industri, dan manufaktur yang berorientasi domestik. “Kami akan terus mengarahkan investor ke sektor-sektor nonmainstream, misalnya agribisnis dan properti,” tekannya.

Salah satu usaha pemprov untuk mendongkrak investasi alternatif di luar industri pengolahan adalah menjalin kerja sama dengan Australia-Indonesia Business Council (AIBIC) untuk mengembangkan industri agribisnis.

Rencananya, pemprov dan AIBIC akan bekerjasama membangun kawasan industri yang khusus berorientasi ke sektor agribisnis antara lain pelabuhan ternak sapi dan peternakan sapi.

Sektor lainnya adalah industri maritim karena Banten adalah provinsi yang kaya dengan komoditas kelautan, pertanian, dan peternakan.

Pertimbangan diversifikasi sektor tersebut didasarkan ketergantungan kawasan ini dengan sektor industri, sedangkan tingkat penyerapan tenaga kerja tidak banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper