Kabar24.com, ST. LOUIS - Donald Trump berjanji jika dia terpilih sebagai presiden, maka dia akan memenjarakan Hillary Clinton terkait pengoperasian server email pribadi ketika menjabat sebagai menteri luar negeri.
Dalam debat kontroversial antara Hillary dan Trump, sang miliuner mengatakan dia akan menunjuk seorang jaksa khusus untuk mendalami penggunaan email oleh rivalnya karena dia telah membahayakan keamanan nasional selama menjabat sebagai kepala diplomat Presiden Barack Obama sejak 2009-2013.
Debat yang berlangsung selama 90 menit tersebut dimulai dengan awal yang dingin ketika kedua kandidat calon presiden memberi salam satu sama lain tanpa melakukan jabat tangan seperti yang biasa dilakukan.
Suasana berubah menjadi sebuah diskusi sengit terkait sebuah video yang direkam pada 2005 lalu dan menyebar pada Jumat (7/10/2016). Dalam video tersebut, Trump terdengar melontarkan kata-kata vulgar dan berbicara tentang meraba wanita tanpa izin.
Dia mengatakan dia merasa malu karena video tersebut tetapi kemudian berkelakar bahwa video tersebut hanyalah candaan sesama pria. Dia juga mengatakan bahwa mantan Presiden Bill Clinton bahkan melakukan hal yang lebih buruk.
“Saya hanya mengucapkan kata-kata tetapi dia [Bill Clinton] melakukannya,” ujar Trump seperti dikutip dari Reuters, Senin (10/10/2016).
Clinton kemudian membalas dan mengatakan bahwa komentar yang dilontarkan Trump menunjukkan bahwa dia tidak layak menempati Gedung Putih.
“Dia membantah bahwa video tersebut menunjukkan dirinya yang sebenarnya tetapi saya rasa jelaslah sudah bagi siapa saja yang mendengar bahwa video itu menunjukkan siapa dirinya,” kata Clinton.
Trump kemudian balas menyerang Clinton dengan mencuatkan isu terkait penggunaan server email pribadi.
“Anda harus merasa malu dengan diri sendiri,” katanya.
“Anda tahu, Anda hanya sedang beruntung karena seseorang bertemperamen seperti Donald Trump tidak dikenai hukuman di negara ini,” balas Clinton.
“Karena Anda lah yang akan masuk penjara,” Trump menyerang balik.
Sebuah investigasi FBI yang sudah berlangsung hampir setahun terkait penggunaan server email pribadi oleh Clinton akhirnya selesai dan memutuskan untuk tidak menghukumnya. Namun, Direktur FBI James Comey sempat mengatakan bahwa tindakan Clinton tersebut sangatlah sembrono.
Clinton bersikeras mengatakan tidak ada bukti bahwa servernya terlah diretas. Dia juga membantah adanya informasi rahasia yang bocor ke tangan orang yang salah.
“Saya menangani hal yang bersifat rahasia dengan sangat serius,” katanya.