Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aetra dan Holding Company Bantu SLB Korban Bencana Garut

PT Aetra Air Jakarta, PT Aetra Air Tangerang serta holding company PT Acuatico Air Indonesia memberikan bantuan kepada pada korban bencana banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Banjir bandang melanda Garut, Jawa Barat/Antara-Adeng Bustomi
Banjir bandang melanda Garut, Jawa Barat/Antara-Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Aetra Air Jakarta, PT Aetra Air Tangerang serta holding company PT Acuatico Air Indonesia memberikan bantuan kepada pada korban bencana banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Bantuan kemanusiaan yang berupa sejumlah alat penunjang kegiatan belajar mengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) Yayasan Karya Bakti (YKB), di Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jabar, diberikan secara resmi pada Sabtu, 8 Oktober 2016.

Direktur Operasional PT Aetra Air Jakarta, Lintong Hutasoit, mengatakan bahwa pemberian bantuan kemanusiaan tersebut merupakan bagian dari implementasi program corporate social responsibility (CSR) perusahaan air minum yang berlokasi di Jakarta tersebut.

"Walau lokasi bencana bukan di Jakarta, PT Aetra Air Jakarta, tetap memberikan bantuan korban banjir bandang di Garut, Jawa Barat," kata Lintong, disela kunjungannya ke SLB YKB, di Garut, Sabtu (8/10).

Pasalnya, perusahaannya selalu berperan aktif dalam upaya memberikan bantuan kemanusiaan apabila terjadi bencana alam, meskipun lokasinya tidak di Jakarta.

"Seperti ssaat terjadi bencana Tsunami Aceh, Gempa Bumi Yogyakarta, Padang, NTB dan sejumlah daerah lainnya ka i juga hadir. Dan biasanya bantuan diberikan berupa air bersih atau perbaikan jaringan pipa air bersih," terangnya.

Akan tetapi, khusus kali ini, bantuan kemanusiaan yang diberikan tidak lagi berkaitan dengan penyediaan air bersih. Namun, Aetra ingin memberikan bantuan yang sifatnya dapat meningkatkan nilai guna jangka panjang.

"Maka, kita lakukan survei dan analisa guna mengetahui siapa dan apa saja yang dibutuhkan, hingga akhirnya di putuskan memberikan banyuan bagi sekolah luar biasa ini yang juga terkena bencana, dan diharapkan dapat segera memulihkan kegiatan belajar mengajarnya," ujarnya.

Lintong mengatakan bahwa bantuan yang diberikan berupa 5 mesin jahit, 2 mesin obras, 1 mesin jahit bordir, 1 mesin jahit dengan teknologi tinggi. Kemudian 1 laptop, 1 infocus dan screen, 22 white board, serta perlengkapan melukis seperti crayon, cat air, dan kanvas.

Sejumlah peralatan itu diberikan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar dan keterampilan di SLB. Lantaran peralatan milik mereka sebelummnya sudah rusak seluruhnya akibat terkena banjir air dan lumpur tersebut.

Lintong mengharapkan bantuan ini bisa bermanfaat bagi Yayasan Karya Bakti, sehingga siswa siswinya yang berkebutuhan khusus ini dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasa.

"Kan mereka juga ada ketrampilan menjahit dan hasilnya itu juga dijual demi menghasilkan pendapatan," ujarnya.

Pihaknya bahkan juga berhara kelak suatu saat  da anak-anak didikan sekolah tsrsebut yang bisa bekerja di PT Aetra Jakarta.

Amang Sumarwan, Wakil Kepala SLB YKB Garut mengaku gembira atas bantuan yang diberikan, pasalnya batangbitu sangat sesuai dengan kebutuhan.

"Kami sangat bersyukur. Memang saat ini kami membutuhkan laptop untuk menyimpan data kami. Butuh mesin jahit dan sarana lain untuk kegiatan belajar mengajar di sini," katanya.

Pihaknya berharap kegiatan belajat mengajar dapat kembali pulih seperti semula, supaya bisa belajar dengan baik dan berjalan normal kembali.

Sementara itu, selain terdapat sekolah luar biasa dengan jumlah siswa yang mencapai 146 murid mulai dari murid TK hingga SMA dan 33 guru tersebut, juga terdapat Panti Asuhan
YKB.

Pengelola Panti Asuhan YKB, Oom Sambas mengatakan bahwa dari ratusan siswa tersebut, sekitar 25 anak diantaranya tinggal di panti yang memang lokasinya bersebelahan dengan sekolahan.

Menurutnya ssat banjir bandang menerjang, hampir seluruh sarana prasarana pendidikan di sekolah maupun di panti, mengalami rusak berat dan terseret arus banjir.

"Kebetulan ketika kejadian, anak-anak panti lagi ada kegiatan belajar di Bandung, sehingga tidak ada korban jiwa dari panti ini," ujarnya.

Di sekolah YKB tersebut terdapat 146 murid siswa swkolah usia TK hingga SMA. Namun, dari jumlah tersebut, 25 siswa diantaranya tinggal di panti asuhan yang berada di lokasi yang sama.

Saat ini pihaknya masih membutuhkan bantuan untuk anak-anak sekolah di yayasan, seperti pakaian, peralatan sekolah, seragam, buku-buku dan sebagainya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper