Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat setidaknya ada 500 bangunan yang terkena trase Kali Krukut. Rencananya, bangunan tanpa sertifikat di kawasan Kemang akan dibongkar dalam waktu dekat ini.
Gubenur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan penertiban kawasan Kemang, akan dilakukan pada tahun ini. Saat ini sedang diinventarisir bangunan mana saja yang tidak memiliki sertifikat. Dalam inventarisir ini pihaknya bekerjasama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN).
"Tahun ini kalau keburu kami lakukan. Kan ada yang punya sertifikat nih ratusan, kami akan coba bongkar dulu yang tanpa sertifikat," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (5/10).
Saat ini, Dinas Tata Air juga sudah melakukan pengerukan Kali Krukut. Namun pengerukannya terbatas, karena masih banyak bangunan yang berdiri di sisi sungai dan dikhawatirkan roboh.
"Kami kan sudah mulai gali sebenarnya. Efeknya saat hujan, tergenang hanya satu jam. Dibawah satu jam malah 45 menit lah," ucapnya.
Namun Basuki tidak ingin ada genangan walaupun hanya satu menit. Sehingga perlu dilakukan normalisasi Kali Krukut. Mengingat lebar sungai berkurang cukup banyak dari trase awal selebar 20 meter.
"Nah saya ingin nggak ada satu menit atau dua menit tergenang. Ini kan di Selatan kok, di Utara dan tengah saja nggak pernah tergenang," tandasnya.
Bangunan Tanpa Sertifikat di Kemang Bakal Segera Dibongkar
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat setidaknya ada 500 bangunan yang terkena trase Kali Krukut. Rencananya, bangunan tanpa sertifikat di kawasan Kemang akan dibongkar dalam waktu dekat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 hari yang lalu
Bank BJB (BJBR) Bicara Dividen dan Strategi Anorganik
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
11 menit yang lalu
PDIP Balas Gerindra Soal PPN 12%: UU Inisiatif Jokowi, 8 Fraksi Setuju
2 jam yang lalu