Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DEBAT CAWAPRES AMERIKA: Pence-Trump Tak Sejalan soal Rusia

Calon Wakil Presiden Amerika dari Partai Republik Mike Pence menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai seorang pemimpin yang kerdil dan pembuli dalam debat calon presiden pertama yang mempertemukan dirinya dengan Tim Kaine dari partai Demokrat.
Mike Pence dan Donald Trump/abcnews
Mike Pence dan Donald Trump/abcnews

Kabar2.com, JAKARTA - Calon Wakil Presiden Amerika dari Partai Republik Mike Pence menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai seorang pemimpin yang kerdil dan pembuli dalam debat calon presiden pertama yang mempertemukan dirinya dengan Tim Kaine dari partai Demokrat.

Pence juga mengambil sikap lebih tegas dibanding Donald Trump,dengan mengutuk tindakan Putin di Suriah

Kecaman yang diarahkan Pence kepada Putin terkait campur tangannya dalam perang saudara di Suriah serta dukungan yang dia berikan kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad terlihat sangat berbeda dari Trump yang sering melancarkan pujian terhadap presiden Rusia tersebut.

Trump, beberapa waktu lalu kerap menyebut Putin sebagai presiden yang lebih baik dibandingkan dengan Barack Obama dan mengatakan sangat mungkin bagi dirinya untuk bekerja sama dengan Putin.

“Presiden yang kerdil dan kerap mengintimidasi (pembuli) dari Rusia, saat ini mendikte Amerika. Negara terhebat yang ada di bumi baru saja menarik diri dari pembicaraan terkait gencatan senjata sementara Putin malah menempatkan sistem pertahanan rudal di Suriah,” seperti dikutip dari Reuters, Rabu (5/10/2016).

Dalam debat di Longwood University di Farmville, Virginia yang berlangsung lebih dari 90 menit tersebut, tak satupun diantara mereka yang meluncurkan serangan telak. Pence berusaha membangun image meyakinkan atas Trump sementara Kaine berusaha menakut-nakuti pemilih Trump dan membuat Clinton terlihat lebih terpercaya.

Sebuah poling singkat oleh CNN/ORC memperlihatkan bahwa Pence berhasil memenangkan debat tersebut dengan perolehan suara sebesar 48% sementara Kaine hanya mendapatkan dukungan suara sebesar 42%.

Komentar Pence tentang Putin yang terlihat menyimpang dari pernyataan Trump selama ini membuat para pendiri partai Republik bertanya-tanya. Namun, Trump sendiri sebelumnya mengutuk pengeboman yang dilakukan Rusia di Suriah setelah Amerika menarik diri dari perbincangan terkait gencatan senjata dengan Rusia.

Di sisi lain, pihak konservatif yang tidak mendukung Trump menyukai pandangan yang disampaikan oleh Pence.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper