Kabar24.com, JAKARTA - Calon wakil presiden dari Partai Demokrat Tim Kaine berusaha mengarahkan debat calon presiden pada Selasa (4/10/2016) malam waktu setempat atau Rabu (5/10/2016) pagi untuk membahas hal-hal terkait Donald Trump.
Kaine menyebut bahwa calon presiden dari Partai Republik tersebut merupakan sosok yang berbahaya bagi keamanan nasional AS. Dia juga menuduh Trump sebagai pribadi yang merendahkan wanita dan kaum minoritas serta sosok pengemplang pajak federal.
Debat antara Kaine dan partner Trump dalam pemilu nanti, Mike Pence, merupakan satu-satunya pertemuan antara keduanya jelang pemilu 8 November nanti. Dalam debat tersebut, keduanya lebih banyak menghabiskan waktu untuk saling menyerang calon presiden dari kubu rival.
Cekcok di antara kedua calon wakil presiden tersebut terlihat sangat intens hingga mereka sering berbicara satu sama lain ketika Kaine yang merupakan seorang senator dari Virginia berusaha menakut-nakuti para pemilih Trump.
Sementara itu, Pence yang merupakan Gubernur Indiana berusaha untuk menggambarkan Hillary Clinton sebagai wanita yang tidak bisa dipercaya untuk menduduki Gedung Putih. Pence juga menyinggung kegagalan Clinton sebagai seorang Sekretaris Negara dalam masa jabatannya pada 2009-2013 lalu.
Kaine membuat marah Pence ketika dia mengutip pernyataan mantan Presiden dari partai Republik Ronald Reagan yang mengatalan bahwa orang bodoh atau maniak yang menggunakan senjata nuklir bisa memicu bencana.
“Dan saya rasa seperti itulah partner Gubernur Pence [Donald Trump],” sebut Kaine dalam debat seperti dikutip dari Reuters, Rabu (5/10/2016).
Pence pun melakukan aksi serangan balik mengatai Kaine dan Hillary.
Kaine, bersenjatakan sebuah kalimat yang jelas telah dia persiapkan, berulang kali berusaha agar Pence mengambil sikap membela posisi Trump. Dia mengingatkan ada jutaan orang yang menyaksikan televisi ketika Trump terjebak dalam perseteruan publik dengan seorang mantan pemenang kontes kecantikan minggu lalu. Dia juga menyinggung soal Trump yang memuji Presiden Rusia Valdimir Putin.
Tapi lagi-lagi, tujuan utama Kaine adalah menekankan masalah terkait Trump yang menolak untuk mempublikasikan catatan pajaknya. Langkah ini sangat berseberangan dengan seluruh calon presiden di zaman modern saat ini.