Kabar24.com, WASHINGTON - Badai Matthew mengancam Amerika Serikat. Negara Bagian South Carolina, AS, pun berencana mulai mengungsikan lebih dari satu juta warga dari daerah pantainya pada Rabu, (5/10/2016).
Negara bagian AS itu bersiap menghadapi Badai Matthew, salah satu topan paling kuat yang menerjang wilayah tersebut dalam hampir satu dasawarsa, pada Rabu, kata Gubernur Nikki Haley pada Selasa (4/10).
Ketika berbicara dalam satu taklimat, Haley mengatakan sasarannya ialah untuk mengungsikan setiap orang yang tinggal di sepanjang pantai agar pindah setidaknya 100 mil ke daratan sebelum badai itu diperkirakan menimbulkan dampak.
"Ini bukan sesuatu yang kami inginkan," kata Haley, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Rabu pagi. "Skenario terburuk ialah orang terjebak di pantai dan tak tahu harus pergi ke mana."
Badai Matthew mulai menyebar dampak di Jamaika pada Ahad (2/10), dengan membawa hujan yang menyulut banjir serta tanah longsor yang menghalangi jalan.
Pada Selasa, badai dengan Kategori 4 tersebut diperkirakan memasuki daratan Haiti, sehingga Dana Anak PBB (UNICEF) memperingatkan lebih dari empat juta anak mungkin terancam di negara miskin di Karibia itu.
Sampai Selasa sore, badai tersebut menerjang ujung timur Kuba, kata Pusat Badai Nasional AS. Di Kota Guantanamo, Kuba, sekitar 160 kilometer dari inti topan, angin bertambah kuat dan jalan-jalan kosong sementara orang pindah ke tempat penampungan atau tetap tinggal di dalam rumah mereka.
Matthew diperkirakan mempertahankan kekuatan Kategori 4 saat mencapai Bahama dan melemah sedikit saat badai tersebut bergerak menuju Florida pada akhir pekan ini.
Sementara saluran komunikasi di sebagian besar wilayah Haiti terputus dan satu jembatan penting tak bisa dilewati akibat air sungai yang menggelegak, belum ada keterangan mengenai seberapa banyak orang yang mungkin kehilangan nyawa dan kerusakan yang ditimbulkan oleh badai tersebut di negara paling miskin di Amerika itu.
Namun Juru Bicara Pentagon Peter Cook mengatakan kepada wartawan di Washington bahwa Angkatan Laut AS sedang memperhatikan kemungkinan mengirim kapal induk George Washington dan kapal lain ke wilayah tersebut untuk membantu upaya pertolongan.
"Terlalu dini untuk melakukan penilaian sesungguhnya, tapi itu sangat serius," kata Anick Joseph kepada Reuters.
Kota Pelabuhan Haiti, Les Cayer --yang namanya diambil dari pulau pasir di lepas pantainya dan dua kali dihancurkan oleh badai pada Abad Ke-18, diterjang dengan kuat oleh Badai Matthew.
"Situasi di Les Cayes bencana, kota itu kebanjiran, ada pohon tumbang di berbagai tempat dan orang nyaris tak bisa bergerak. Angin telah merusak banyak rumah," kata Wakil Wali Kota Marie Claudette Regis Delerme, yang meninggalkan rumah di kota kecil tersebut, yang dihuni 70.000 warga, ketika angin kencang mengoyak atap rumahnya.