Kabar24.com, SEOUL -- China disebut tengah menyelidiki seorang eksekutif Kwangson Banking Corporation yang diduga menyalurkan kredit untuk pengadaan senjata terlarang dan bahan yang terkait dengan program nuklir.
Senin (26/9/2016), mengutip dari JoongAng Daily, Reuters menyebutkan kepala cabang bank itu sedang berada di perbatasan Dandong, Korea Utara. Hal itu pun membuat penyelidikan mengarah kepada wakil eksekutifnya.
Di sisi lain, setelah sanksi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Maret 2016, semua aset dan dana yang ada di bank itu dibekukan.
Kwangson Banking Corporation yang awalnya punya cabang di Dandong pun pindah ke lantai 13 sebuah gedung yang juga digunakan Hongxiang Grup tanpa tanda keberadaan bank itu di luar gedung. Bank itu pun terus beroperasi.
Laporan Asan Institute for Policy Studies di Seoul dan C4ADS think-thank di Washington mengidentifikasi kalau ada transaksi perdagangan lebih dari US$500 juta pada periode Januari 2011 sampai September 2015. Perdagangan itu dilakukan antara Korea Utara dengan Liaoning Hongxiang Grup.
Dua puluh pejabat bea cukai di Dandong pun tengah diselidiki terkait dugaan adanya upaya pemberian bantuan terhadap Ma Xiaohong, pendiri dari Hongxiang.
Beberapa aset yang terkait dengan Ma dan beberapa rekan dekatnya pun telah dibekukan oleh otoritas China dalam beberapa pekan terakhir
Sejumlah karyawan asal Korea Utara yang tinggal di China pun sampai saat ini tengah diselidiki.