Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Turkmenistan Rashid Ovezgeldiyevich Meredov, dan kedua pihak sepakat mencari potensi ekonomi di Indonesia dan Turkmenistan yang bisa dikembangkan untuk kerja sama.
"Indonesia dan Turkmenistan akan mendorong potensi kerja sama berbagai bidang, khususnya ekonomi dan perdagangan," kata Menlu Retno Marsudi, dalam keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Minggu (25/9/2016).
Pertemuan bilateral antara Menlu RI dengan Menlu Turkmenistan di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di New York, Amerika Serikat.
Pada kesempatan tersebut, Menlu RI dan Menlu Turkmenistan menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama Bilateral, yang diharapkan dapat mendorong potensi kerja sama kedua negara di berbagai bidang.
Menurut Menlu Retno, Turkmenistan adalah negara pasar non-traditional yang penting bagi Indonesia. Turkmenistan juga berpotensi sebagai pasar bagi produk-produk ekspor Indonesia, dan potensi kedua negara masih dapat terus dioptimalkan.
Selanjutnya, Menlu RI menyampaikan bahwa minat Turkmenistan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Indonesia juga terwujud melalui berbagai undangan kepada pelaku ekonomi dan perdagangan Indonesia untuk berpartisipasi dalam berbagai konferensi perdagangan Turkmenistan.
Menlu RI juga mendorong upaya eksplorasi potensi yang belum tersentuh (untapped potential) di bidang perdagangan, di sektor energi serta kerja sama di bidang kesehatan.
Nilai perdagangan kedua negara tergolong masih kecil. Indonesia dapat meningkatkan kerja sama dengan Turkmenistan, salah satunya melalui penyediaan tenaga kerja terampil, khususnya di bidang arsitektur maupun jasa konstruksi bangunan.
Nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dan Turkmenistan pada 2015 mencapai US$14,1 juta.
Hubungan bilateral antara Indonesia dan Turkmenistan telah terjalin sejak 10 Desember 1992. Indonesia dan Turkmenistan memiliki ikatan saudara sebagai sesama negara muslim karena kedua negara merupakan negara berpenduduk mayoritas muslim.